Dengan Senyum Ku Tutup Alexis

Bagikan artikel ini

Tubagus Soleh, Ketua Umum DPN Babad Banten

“…..saya tidak akan kirim pasukan, saya hanya kirim secarik kertas ke alexis…”#anies baswedan

Sangat mengagumkan. Baru pertama terjadi di era anis sebagai gubernur DKI Jakarta. Penutupan hotel berkelas yang sdh terkenal dan termasuk kelas berat tanpa pasukan. Damai tanpa gejolak. Siapapun dibuat terperangah oleh langkah anis yang cerdas penuh rasa kemanusiaan. Anies sebagai gubernur yang memiliki power full tidak memilih jalan adigung. Bahkan tidak keluar kata-kata yang merendahkan pihak manapun. Ini sangat menginspirasi kita semua.

Saya termasuk yang ‘mengagumi’ anis sejak beliau sebagai ketum senat mahasiswa UGM. Di era 90-an beliau memang terlihat sudah sangat menonjol dan matang. Tidak terlupakan ketika era SDSB mendapat perlawanan serius dari mahasiswa tokoh-tokoh muda mahasiswa Bandung, Jakarta dan Yogyakarta membentuk poros gerakan yang solid. Di Bandung motor penggeraknya ada di PMIB (Pemuda dan Mahasiswa Islam Bandung) dengan tokohnya kang Indra kang Enden almarhum, kang Hudaya, kang Darmawan, Saan mustofa, dan lain-lain. Di jakarta ada FKMIJ yang dimotori oleh aktivis HMI MPO yang bermarkas di jalan bunga tokoh-tokohnya diantaranya bang Faruk, Jurhum Lantong–sekarang beliau waketum PBB–dan lain-lain. Di Yogyakarta ada GMIY yang dimotori oleh anis baswedan dan lain-lain. Poros bandung, Jakarta dan Yogya saat itu sangat solid. Bahkan sempat mengadakan aksi bersama menolak SDSB di DPR ketika sedang ada rapat kerja dengan mensos ketika itu. Kebersamaan gerakan mahasiswa era itu menghasilkan keputusan politik yang luar biasa. SDSB dihapuskan. Lenyap hingga sekarang.

Gaya khas kepemimpinan anis yang tenang, kalem dan tanpa meledak-ledak sejak menjadi ketum SM UGM banyak pihak menaruh harapan akan lahirnya pemimpin bangsa yang benar-benar lahir dari rahim rakyat. Tidak terlalu berlebihan gaya kepemimpinan anis sebagai Gubernur Ibukota Negara seperti Jakarta akan sangat mempengaruhi gaya semua pemimpin di daerah-daerah. Sudah bukan zamannya lagi perilaku kepemimpinan Jakarta sebelumnya yang penuh kontroversi dan derai airmata rakyat kecil. Apapun dalihnya, rasa kemanusiaan haruslah menjadi pertimbangkan utama dalam setiap kebijakan. Pembangunan haruslah membahagiakan,mensejahterakan bahkan mendamaikan sehingga terjadi harmoni kehidupan yang indah. Ketika pembangunan hanya menggusur kaum kecil dan menindas rakyat lemah pada hakekatnya bukanlah pembangunan.

Kehadiran sosok Anis memimpin Jakarta sebagai ibukota negara tanpa kekasaran dan penuh kesantunan sangat diperlukan oleh bangsa kita. Kehadirannya merupakan oases bagi tumbuhnya tunas-tunas pemimpin bangsa masa depan yang merakyat tanpa lipstik. Dalam sejarah bangsa kita,pemimpin bangsa yang bangsawan dan negarawan tidak pernah lahir dari partai politik. Partai politik mencetak politisi-politisi partai saja. Berbicaranya sarat makna. Susah untuk dijadikan rujukan apalagi tauladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Catatan merah kita,konflik ideologi bangsa yang berkepanjangan justru berawal dari konflik perebutan kekuasaan oleh parpol. Islam, nasionalisme, komunisme dan yang terakhir Pancasila. Dan alhamdulillah, sekarang kita sudah berkonsensus, ideologi bangsa adalah Pancasila.

Harapan akan munculnya ratu adil tetap menyala di kebanyakan rakyat. Kerinduan akan pemimpin yang sayang dan benar-benar mencintai rakyat terus bergema di dada rakyat kita. Tugas pemimpin sesungguhnya adalah menghidupkan harapan-harapan rakyat akan kehidupan masa depan yang lebih baik. Bukan menumbuhkan over pesimisme yang absurd.

Menyimak penuturan Kang Haji Tubagus Jajat —pembina babad banten— dalam buku beliau menguak Nuswantara sebagai mercusuar Dunia menyiratkan rasa optimisme yang luar biasa. Beliau sangat yakin indonesia akan menjadi mercuasur dunia di tahun 2030. Sikap seperti kanghaji tubagus Jajat inilah sebenarnya yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin bangsa. Kita berharap banyak pihak terutama calon-calon pemimpin bangsa membaca buku kanghaji tubagus jajat bukan memperbanyak baca novel yang bisa melahirkan khayalan yang merusak.

Anies memang jago memberikan harapan kepada rakyat Jakarta dengan kepemimpinannya sebagai Gubernur. Sekaligus mengokohkan kepemimpinan yang santun. Saya yakin ke depan, anis akan menjadi the best leader bangsa Indonesia.

Dengan tersenyum ku tutup alexis. Terimakasih anies, berkah untuk kita semua. Amin.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com