Diantara sisa-sisa Koalisi Besar

Bagikan artikel ini

Rusman

Setelah Golkar dan Hanura mencalonkan Jusuf Kalla-Wiranto sebagai capres dan cawapres, kini nasib Koalisi besar yang digalang PDIP, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Gerindra semakin tidak jelas arahnya. Bahkan tersebar kabar PDIP akan merapat ke Partai Demokrat (PD).

Menurut Ketua DPP Partai Golkar Andi Mattalata, Nasib koalisi besar akan ditentukan oleh hasil pemilihan presiden mendatang. Menurut Andi, hasil pemilihan presiden bisa mempengaruhi koalisi di parlemen. Walaupun kenyataannya Golkar telah mendeklarasikan JK dan Wiranto menjadi calon presiden dan wakil presiden.

Banyak kalangan menduga dengan dideklarasikannya pasangan JK dan Wiranto, jelas koalisi besar yang ditandatangi 1 mei lalu, praktis bubar dengan sendirinya.

Sementara itu, Peneliti Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, pada acara diskusi, Minggu (10/5) mengatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih berpeluang berduet dengan Partai Gerindra untuk calon presiden (capres) dan wakil presiden (wapres). Menurutya,  peluang tentang hal itu masih ada karena kedua partai tersebut memiliki program yang sama.

Dalam setiap kampaye, baik PDIP maupun Gerindra selalu menekankan perjuangan wong cilik.  Menurut Buharuddin, masih terbukanya kedua partai tersebut berduet menuju capres dan cawapres karena politik selalu mengalami perubahan.

Alasannya lain menurut Buharuddin, PDIP yang perolehan kursinya masih di bawah 20 persen dan bila tidak berkoalisi dengan partai lain, tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri menjadi capres dan cawapres. Dia menilai, saat ini kedua partai tersebut masih menunggu siapa yang akan menjadi capres dan cawapres.

Sementara itu, Associate Director The Media Institue, Herdi Sahrasad, mengatakan jika PDIP dan Megawati Soekarnoputri secara emosional tetap maju sebagai capres, akan menghadapi lawan kuat yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya dalam poltik segalanya bisa terjadi, walaupun rapat pleno DPP PDIP memutuskan Megawati tetap dicalonkan sebagai presiden, namun partai ini masih tetap membuka kemungkinan koalisi dengan Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto.

Agaknya kekuatan lobby menjadi penentu. Pasalnya, sejak awal Gerindra menyusung Prabowo Subianto menjadi Capres. Begitu juga dengan PDIP tetap mencalonkan Megawati Soekarnoputri menjadi capres. Atau PDIP akan melirik partai lain untuk mencari pendamping Megawati nanti. Atau PDIP akan merapat ke PD?

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com