Kemlu Apresiasi Hasil Seminar GFI tentang Indo-Pasifik

Bagikan artikel ini

Pengurus Global Future Institute (GFI) di bawah pimpinan Direktur Eksekutif Hendrajit, Senin, 28 Oktober 2019 bertemu Santo Darmosumarto, Direktur Asia Timur dan Asia Pasifik (Astimpas), Kementerian Luar Negeri RI. Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahim sekaligus menyerahkan hasil seminar terbatas GFI bertajuk: “Telaah Strategis dan Kritis tentang Konsepsi  Indo-Pasifik, di Tengah Menajamnya Persaingan Global AS versus Cina. Perspektif Politik Luar Negeri RI Bebas Aktif,” sebagai masukan bagi Kemlu RI menjelang ASEAN SUMMIT November mendatang.

Santo, yang sejak April lalu menjabat sebagai Direktur Astimpas ini mengapresiasi seminar yang diselenggarakan GFI mengangkat tema seputar isu Indo-Pasifik. “Seminar seperti ini sangat penting untuk memberikan wawasan, baik bagi kita di Kemlu maupun masyarakat umum yang konsen dengan tema Indo-Pasifik,” ujar Santo.

Santo bersepakat dengan satu diantara simpul  pemikiran yang mengemuka di seminar terbatas yang berlangsung Selasa, 15 Oktober 2019. Dalam pertemuan tersebut Santo mengemukan bahwa Indonesia dan negara-negara ASEAN jangan sampai tersandera oleh konflik global antar negara negara adidaya. “Jangan sampai Indonesia terperangkap dengan permainan AS- Cina,” jelasnya.

Atas dasar pandangan tersebut, Kemlu dan GFI  bersepakat bahwa Indonesia yang menganut politik luar negri bebas-aktif, hendaknya mengawal dan mencermati The ASEAN OUTLOOK on Indo-Pacific agar jangan sampai menjadi ajang perebutan pengaruh antara The Indo-Pacific Strategy Report versi AS maupun  Belt Road Initiatives (BRI) versi Cina. Dan jangan sampai lolos masuk ke dalam dokumen-dokumen hssil KTT ASEAN maupun pertemuan tingkat tinggi para kepala negara ASEAN dengan mitra dialog.

Pada pertemuan tersebut Santo menyampaikan permohonan maaf karena dirinya mendadak tidak dapat hadir menjadi narasumber di seminar terbatas GFI. “Padahal saya sudah menyiapkan bahan paparan. Karena tugas mendadak saya batal hadir,” imbuh Santo.

Dalam pertemuan dengan Santo dan Nadia dari Kemlu tersebut, Hendrajit didampingi oleh Rusman, Korie Soenarko dan Desil Viana Eci. Di akhir pertemuan, Santo berharap komunikasi GFI dengan Kemlu, utamanya terkait kajian-kajian global dapat terus terjalin di masa mendatang. “Kami sangat terbuka berkomunikasi terkait kajian-kajian. Karena di sini juga kerap melakukan kajian-kajian,” ujar Santo.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com