Kertanagara Nan Tangguh

Bagikan artikel ini

M. Djoko Yuwono, Wartawan Senior dan budayawan

JOKO Dolog, masih ingat, kan? Itu lo, patung di depan kantor gubernuran di Surabaya, yang katanya sebagai patung perwujudan Prabu Kertanagara, Raja Singasari terakhir (1268-1292).

Ya, ya, Joko Dolog. Dalam bahasa Jawa, ‘joko’ berarti perjaka, ‘dolog’ (dholog) berarti batang kayu bulat yang keras berisi. Joko Dolog adalah simbol pemuda jantan, bertekad kokoh, tak tergoyahkan, tidak minderan.

Itulah sosok Prabu Kertanagara, yang di kitab Pararaton diversikan sebagai seorang yang suka mabuk dan gemar berpesta pora. Ups, abaikan kitab Pararaton yang kontroversial itu. Kita ambil saja rujukan dari kitab Nagarakertagama: Kertanagara adalah seorang yang cerdas, seorang negarawan yang baik, bersosok ‘bhairawa-anoraga’ (perkasa di luar, lembut di dalam).

Tak sia-sia Kertanagara mewarisi ajaran nenek moyangnya, Ken Dedes, ajaran Dasaparamita:
1. Dhana (bermurah hati);
2. Sila (berperilaku utama);
3. Ksanti (tenang dan sabar);
4. Virya (berani);
5. Prajna (waspada);
6. Upayaka (berusaha);
7. Usalya (bersarana);
8. Pranidhana (berteguh hati);
9. Bala (berkawan);
10. Juana (berilmu).

Dengan semangat yang dilandasi 10 ajaran itu, Kertanagara berhasil menaklukkan tanah Jawa Tengah dan Bali (1284), juga sukses mengirimkan ekspedisi ke tanah Malayu (pesisir utara Sumatera), termasuk mempermalukan Kubilai Khan dengan memotong telinga utusannya, Meng Qi (simak tulisan berikutnya di seri 2). Semua itu dilakukan demi kemakmuran rakyatnya.

Sebagai sosok yang ‘bhairawa-anoraga’, lihat perwujudannya pada patung Joko Dolog: tubuhnya kekar menggambarkan keperkasaan, namun wajahnya yang polos mengekspresikan kelembutan jiwanya; juga sikap ‘mudra’-nya (duduk bersila) dengan tangan menunjuk ke bumi melambangkan betapa dia memiliki sifat setia kepada janji, berwatak tabah, kokoh, toleran, dan selalu berbuat baik.

Oh, alangkah idealnya. Tipikal macam itu pula kiranya yang mesti dimiliki oleh para anak negeri ini, tipikal manusia Indonesia yang ber-‘bhairawa-anoraga’. Hmm … (bersambung)

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com