Mata Rantai Sistem Kapitalisme

Bagikan artikel ini

M Arief Pranoto, Direktur Program Studi Geopolitik dan Kawasan Global Future Institute (GFI)

Sistem kapitalisme mengajarkan, bahwa pertumbuhan ekonomi akan terwujud bila pelaku ekonomi terfokus pada akumulasi modal.

Selanjutnya, dalam rangka meraih keadaan tersebut, maka inilah benang merah dan/atau “mata rantai” atas prinsip-prinsip dimaksud, antara lain:

Ciptakan mesin “penyedot uang” (bank dan pasar modal) – Memangsa perusahaan kecil (buat mall, supermarket, dan lain-lain) – Menangkan persaingan/produk murah – Kuasai sumber raw material – Caplok BUMN strategis (Telkom, transportasi, keuangan, pelabuhan, pendidikan, tambang, hutan, energi, dan seterusnya) – Buat UU Privatisasi BUMN – Masuk ke akses kekuasaan – Oligarkhi (pengusaha juga penguasa) – Timbul ekses kelebihan produksi – Raih hegemoni dunia – Ciptakan pasar di negara padat penduduk – Ciptakan WTO – Free trade/GATT – Kirim MNCs – Buka MNCs di tempat pemasaran – Kuasai sumber raw material – Buat UU agar pro pasar – UU PMA diubah pro kapitalis – Kondisikan raw material lokal murah – Jatuhkan nilai kurs mata uang lokal – Berlakukan floating rate/sistem kurs mengambang bebas – Buat Pasar Valuta Asing – Raw material akan dibeli dengan mata uang lokal – Upah murah – Liberalisasi pendidikan – Intervensi Pendidikan Nasional – Pendidikan mahal, dorong SMK bermunculan – Pekerja trampil tapi gaji rendah – Tempatkan rezim proxy (boneka) – Biayai dana politik/kampanye – Miskinnya negara dan warga – Kembangkan LSM – Suburkan home industry agar warga tetap punya daya beli – Putusnya peran pemerintah – Koloni tak akan menjadi negara industri besar – Masih ada ancaman krisis (kaptalisme itu langganan krisis) – Talangan/bail-out – Naikkan pajak, atau melalui perang? Dan lain-lain.

Ada lagi?

Guna memuluskan mata rantai tersebut, dibangun media massa yang berorientasi ekonom kapitalis secara gempita, untuk membentuk opini publik agar selaras dengan sistem kapitalisme, lalu ciptakan jebakan (debt trap misalnya) agar kebijakan-kebijakan negara koloni masuk dan/atau terperangkap dalam skema kapitalisme.

*) Terinsiprasi oleh tulisan Dwi Condro, Ph.D di WAG yang berjudul Hebat dan Jahatnya Kapitalisme oleh Para Kapitalis

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com