Daun Lontar Yogyakarta
Cheng Ho justru hanya ramai di diskusikan di negeri ini, disononya justru jarang yang menceritkan sosok tentang Cheng Ho.
Kita ini menjadi korban sejarah yang dimanipulasi oleh Poortman, seorang residen kolonial yang kemudian dongeng tentang pengaruh Islam orang Cina di Indonesia itu dikutip oleh Parlindungan kemudian sejarawan sekaliber Graaf dan Pegeud dalam Chinese Muslim Indonesia Java juga kecele melanjutkan tradisi dongeng yang disebarkan oleh Poortman.
Sampai kemudian dikutip lagi oleh Slamet Mulyana tahun 1971 dan akhirnya data-data tentang pengaruh Muslim Cina di Indonesia itu diruntuhkan oleh Lombard dan Sartono Kartodirdjo bahwa data-data tentang itu tidak ada rujukan aslinya dan tertolak di diskursus akademik !.
Anehnya orang kita yang sejak melek literasi masih mengatakan Cheng Ha..Cheng Ho…
Cheng Ho itu memang ada tapi tidak sedahsyat yang digambarkan saat ini karena dongeng tentang Cheng Ho itu sudah dibawa ke ranah kepentingan kelompok….belum lagi klaim-klaim lainnya….
