Musa Kusa, Tangan-Tangan Amerika-Inggris Pengendali Muammar Khadafi Sejak 1989?

Bagikan artikel ini

Hendrajit, Direktur Eksekutif Global Future Institute (GFI)

Secara kasat mata, kedatangan Menteri Luar Negeri dan Kepala Intelijen Libya Musa Kusa di London, Inggris kemarin, seakan merupakan kedatangan pembelot Khadafi setelah sekian lama mengabdi pada orang kuat Libya yang sampai detik ini masih berpangkat colonel itu. Namun jika kita cermati lebih lanjut, kedatangan Kusa justru ibarat agen intelijen yang kembali ke markas besar intelijen Inggris M-6.

Betapa tidak. Pada 2003, Musa Kusa yang ketika itu sudah memegang jabatan menteri luar negeri sekaligus Kepala Intelijen Libya, sudah berada dalam pembinaan badan Intelijen Inggris M-6 dan badan intelijen Amerika CIA. Baru-baru ini fakta ini berhasil terungkap melalui laporan investigatif wartawan majalah Newsweek.

Karena itu tidak tepat jika dikatakan dia baru membelot terhadap Khadafi baru-baru ini saja menyusul adanya pemberontakan bersenjata yang dilancarkan terhadap Khadafi di bawah pimpinan Khalifa Hifter yang menurut informasi juga binaan CIA sejak 1991.

Dengan kata lain, Musa Kusa sudah tidak loyal kepada Khadafi minimal sejak 2003. Namun mengingat pertemuan ekslusif dengan para petinggi M-6 dan CIA tersebut berlangsung pada 2003, besar kemungkinan Musa Kusa sudah dibina bahkan sejak terjadinya pemboman Pesawat Panam 103 di Lockerby, Skotlandia pada 1988. Jadi omong kosong jika juru bicara pemerintah Libya Musa Ibrahim bilang bahwa pemerintah Libya tidak diberitahu oleh Musa Kusa bahwa dirinya akan mengundurkan diri sebagai Menlu Libya sebelum dirinya tiba di Libya.

Sebab mundur atau tidak, sejatinya Musa Kusa dari sejak 1980-an sudah bekerja untuk dinas intelijen Inggris dan Amerika. Karena itu ketika kementerian luar negeri Inggris mengabarkan bahwa Musa Kusa sudah akan secara sukarela menyerahkan diri pada Kerajaan Inggris. Tepatnya, karena misi intelijen mengendalikan Khadafi sejak 1980-an sudah berhasil dengan sukses, dia telah ditarik kembali ke negara yang menugasinya. Dan Inggris, merupakan salah satunya.

Karena itu, jadi pertanyaan besar apakah kedatangan Musa Kusa ini akan dikembangkan oleh Inggris sebagai pembelotan tangan kanan Khadafi, sekaligus untuk menjatuhkan moral dari pemerintahan Khadafi. Kalau menurut Noman Benotman, yang merupakan aktivis anti Khadafi Quilliam Foundation, kedatangan Musa Kusa akan melemahkan moril dan semangat para pejabat tinggi pemerintahan Khadafi.

Namun versi lain menilai bahwa sebenarnya Musa Kusa tidak sedekat yang diperkirkan banyak orang sebagai tangan kanan dan orang kepercayaan Khadafi, sehingga meski dia ke Inggris dan dibentuk opini bahwa dia telah membelot dari Khadafi, namun sama sekali tidak akan membawa dampak buruk dan menghancurkan bagi pemerintahan Khadafi.

Mana yang benar, kita lihat saja perkembangan selanjutnya. Namun fakta yang nyaris tak terbantahkan adalah bahwa selaku Kepala Intelijen Libya. Musa Kusa diyakini telah ikut merancang aksi terror pemboman yang dilakukan Abdelbeset Ali Mohmed al Megrahi pada 1988 di Lockerby, Skotlandia tersebut. Mengingat belakanga terungkap bahwa Musa Kusa sudah dalam binaan M-6 dan CIA, agaknya masuk akal jika skema aksi teror Lockerby tersebut dia lakukan dalam koordinasi dengan kedua badan intelijen negara adidaya tersebut.

Buktinya, Abdelbeset al Megrahi, pada 2009 telah dibebaskan dari penjara di Skotlandia, dan dikembalikan ke Libya. Rasa-rasanya mustahil bisa begitu mudah dibebaskan jika tanpa restu dari kedua badan intelijen tersebut. Apalagi, aksi teror tersebut telah memakan korban jiwa sekitar 100 orang.

Indikasi bahwa Kusa merupakan agen CIA-M6 semakin kuat ketika dia termasuk pemain kunci yang mendorong dihentikannya program senjata pembunuh massal atas tekanan Amerika dan Inggris.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com