Pelestarian Situs Budaya Indonesia Perlu Perhatian Khusus

Bagikan artikel ini

Rusman, Pengiat Sosial Budaya

Sejarah kebudayaan Indonesia memiliki keragaman yang unik. Di Jawa Timur, karena minimnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat dan kelestarian situs peninggalan Kerajaan Majapahit mengalami kerusakan yang cukup serius.

Profesor Mudardjito, Guru Besar Arkeologi Universitas Indonesia, di Jakarta, pekan lalu mengemukan banwa tidak jarang kawasan situs sudah beralih fungsi karena temuan artefak bersejarah berada di pemukiman penduduk. Untuk itu menurutnya, kawasan situs purbakala di Indonesia dalam perlestariannya memerlukan perhatian khusus dari segi aspek lingkungan maupun masyarakat setempat.

Mudardjito mencontohkan, dikawasan Trowulan Jawa Timur yang merupakan bekas Kerajaan Majapahit itu tidak semuanya bisa diselamatkan, sebab penemuan tersebut terdapat di rumah-rumah penduduk.

“Warga menggali bekas tembok yang terbuat dari batu-bata merah kemudian digunakan untuk membangun rumah atau dijual untuk kebutuhan hidupnya,” katanya pada acara peluncuran Yayasan Suluh Nuswantara Bakti (YSNB).

Menurut Mudardjito, untuk melarang warga terkadang mengalami kesulitan, pasalnya penemuan semacam itu berada pada lahan hak milik. Walau aturan mengenai cagar budaya tidak terbatas pada kawasan yang dilindungi.

“Hingga saat ini sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya artefak sejarah tidak sebatas berupa alat-alat prasejarah tetapi semua bangunan pada jaman tersebut,” ujarnya.

Dirinya mengemukan untuk tanggung jawab dalam upaya pelestarian kebudayaan mulai dari jaman prasejarah hingga sekarang tidak hanya dibebankan pada pemerintah, melainkan semua pihak.

Dirinya mengakui pelestarian situs purbakala di Pulau Bali cukup baik bila dibandingkan di Jawa . Hal ini dikarenakan penemuan situs purbakala menyatu dengan ritual masyarakat setempat.

“Sehingga masyarakat itupun akan menyakini bahwa penemuan itu sebagai warisan leluhur yang harus dilestarikan dan menjadi berkah hidupnya,” jelasnya.

Sementara masyarakat Jawa beranggapan, penemuan artefak sebagai berkah untuk ekonomi, maka dari itu warga setempat ketika menemukan benda-benda seperti itu akan digali kemudian diperjual belikan.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com