Pemerintah Tidak Berhadil Membalikkan Tren Penurunan Ekspor Sepanjang 18 Bulan

Bagikan artikel ini
Sigid Kusumowidagdo, Human Captal Advisor di Bank Pundi Indonesia Tbk.
Ekspor barang dan jasa suatu negara tidak hanya penting untuk menghasilkan valuta asing (devisa) tetapi penting untuk menciptakan pekerjaan dan pendapatan bagi jutaan rakyat yang terlibat dalam pengumpulan komoditas bahan mentah (seperti biji cokelat, getah karet, rotan, bahan tambang dsb) memproses bahan material atau membuat barang-barang setengah jadi atau barang jadi di pabrik yang akan diekspor. Kalau ekspor turun, pengangguran akan bertambah.
Walaupun terlambat kita hargai pemerintah yang pada tgl 29/03/16 telah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi ke-11 yang khusus mendorong ekspor dengan kredit ekspor dan kebijakan-kebijakan lain. Dari data yang tersedia di Kementerian Perdagangan seharusnya pemerintah bisa mengetahui tren penurunan ekspor telah berlangsung sejak 2013.Berikut data ekspor dalam jutaan dolar AS (millions USD) sejak 2013:
2013 = 182.551,8
2014 = 176.292,5
2015 = 150.282,3
Dalam hitungan tahunan (Annualized atau year-on-year) Sejak Oktober 2014 sampai Maret 2016 tren penurunan ekspor berlanjut secara konsisten. Di bulam Maret 2016 (year-on-year) ekspor Indonesia turun 13,5 % menjadi USD 11,79 miliar. Bulan Maret 2016 adalah bulan ke 18 penurunan sejak Oktober 2014 (18th straight month of decline).
Walaupun demikian dari waktu ke waktu terjadi surplus perdagangan (trade surplus) karena nilai ekspor melebihi impor. Di Maret 2016 terjadi surplus sebesar USD 490 juta ,turun dari surplus Pebruari 2016 sebesar USD 1,140 juta. Di bulan Maret 2016 surplus terjadi karena ekspor turun 13,5 % dan impor turun lebih besar 10,41 %.
Impor Indonesia (year-on-year) juga mengalami penurunan terus menerus, bahkan lebih besar persentasenya dari penurunan ekspor. Penurunan impor bahan baku, komponen untuk pembuatan barang jadi yang akan diekspor juga mengakibatkan atau mengindikasikan penurunan industri dan pengurangan tenaga kerja.
Sumber Data; Kementerian Perdagangan,Tading Economics.
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com