Perpecahan di Tubuh PAN

Bagikan artikel ini

Arif Rahman Hakim

Koalisi PAN dengan Partai Demokrat dan pencalonan Hatta Rajasa sebagai wapres untuk mendampingi SBY yang diputuskan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN di Yogyakarta, Sabtu (2/5), menimbulkan perpecahan di tubuh partai berlambang matahari terbit itu. Keputusan Rakernas tersebut merupakan kemenangan kubu Amien Rais dan sekaligus kekalahan kubu Soetrisno Bachir (SB).

Amien Rais, mantan Ketua Umum DPP PAN yang kini duduk sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP), masih punya pengaruh kuat di partai yang didirikannya tahun 1998 itu. Amien yang acap kali mengkritik berbagai kebijakan Presiden SBY, tiba-tiba membuat kejutan, yakni dia mendorong PAN berkoalisi dengan Partai Demokrat dan mendukung SBY sebagai capres. Keinginannya itu dikemukakan seusai
melihat hasil Pemilu Legislatif tanggal 9 April 2009 yang menempatkan Partai Demokrat untuk sementara menduduki peringkat pertama.

Amien lalu mengumpulkan DPW PAN se-Indonesia di rumahnya di Pandeansari, Condongcatur, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (19/4). Dalam pertemuan yang tak dihadiri Ketua Umum DPP PAN SB itu dibahas rencana berkoalisi dengan Partai Demokrat. Selain itu pertemuan tersebut juga merekomendasikan tiga kader PAN untuk menjadi cawapres mendampingi SBY, yakni Hatta Rajasa, SB, dan Amien Rais.

Rencana berkoalisi dengan Partai Demokrat itu selanjutnya dimatangkan dalam Rakernas di Yogyakarta, Sabtu (2/5). Hasilnya diputuskan PAN berkoalisi dengan Partai Demokrat. Keputusan lainnya adalah merekomendasikan Hatta Rajasa sebagai cawapres untuk mendampingi SBY.

Keputusan Rakernas itu jelas amat memukul batin SB. Sudah cukup lama SB tak sejalan dengan Amien Rais. SB yang terpilih sebagai ketua umum PAN dalam Kongres PAN tahun 2005 selama ini aktif menjalin komunikasi dengan berbagai partai, seperti PDIP, Golkar, Partai Demokrat, PPP, Gerindra, dan Hanura. Menurut rumor yang beredar luas SB ingin menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

Tak puas dengan keputusan Rakernas, pendukung SB mengancam akan menggelar Rakernas Khusus (Rakernassus) alias Rakernas tandingan di Jakarta, 9 Mei 2009. Namun, kata Bendahara DPP PAN Tjatur Sapto Edy, dalam AD/ART tidak ada istilah Rakernassus. “Hasil Rapimnas Yogya sudah final dan mengikat,” kata pendukung Hatta Rajasa ini.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com