Menteri Pertahanan AS Leon Panetta menilai serangan yang dilakukan hacker-hacker terhadap jaringan listrik dan sistem-sistem pemerintah lainnya, ditujukan untuk melumpuhkan negara ini. Menurutnya, perang masa depan adalah perang cyber.
Panetta mengatakan, “Serangan terhadap sejumlah bank dan lembaga-lembaga keuangan di internet, dan meningkatnya kemampuan para hacker menyerang jaringan listrik dan sistem-sistem pemerintah Amerika, mengubah dunia cyber menjadi arena perang masa depan.” Al Alam (20/10) melaporkan.
Ia menambahkan, “Hari ini kita sedang berhadapan dengan ancaman baru dan komprehensif terkait perang dunia cyber, dan kita harus serius menghadapinya, pasalnya dunia cyber adalah arena perang masa depan.”
Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah bank dan lembaga keuangan Amerika menjadi sasaran serangan para hacker.
Sebuah kelompok bernama Pejuang-Pejuang Brigade Ezzedeen Qassam di Internet mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut. Mereka mengaku, serangan ini dilakukan sebagai reaksi terhadap penayangan film penistaan terhadap Nabi Muhammad Saw.
“Setiap harinya Amerika mendapat ratusan ribu serangan cyber, pada saat yang sama para hacker sedang berupaya meningkatkan kemampuannya untuk mengejar jaringan-jaringan kami dan melumpuhkannya,” ungkapnya. (TGR/IRIB Indonesia/HS)
