Siapa Asing di belakang Kerusuhan Papua?

Bagikan artikel ini

Analisis intelijen kerusuhan Papua terakhir kemarin sebagian besar menyalahkan negara-negara barat yang mencurigai sebagai operator asing di belakang OPM.

Saya cuma nyengir memperhatikan analisis seperti ini. Bahkan tambah tertawa walau sekalipun analisis dikeluarkan para ahli yang mengaku intelejen handal.

Kenapa? Karena dalam teori perang semua perang dalam sejarah peradaban manusia pada dasarnya perebutan penguasaan sumber daya ekonomi (baca logistic). Khusus untuk Papua. Pertanyaan sederhana memang dari banyak negara, negara mana yang saat ini paling berkeinginan, berkepentingan dan diuntungkan atas pengerukan sumber daya Papua dan berpotensi besar menguasainya bila Papua lepas? AS, Australia Inggris, negara barat lainnya atau Ciina? Tegas saya katakan Cina.

Mengapa?

Cina sudah petakan seluruh kekayaan SDA di Papua. Dan pasti menang banyak bila Papua lepas.

Darimana mereka mengetahuinya? berbagai cara, salah satunya yang paling nyata adalah melalui pemanfaatan data dan informasi orang orang Cina perantauan yang berhubungan dengan masyarakat di papua dan sudah ada di sana terlebih dahulu.

Bagaimana pola kerjanya nya?

Bisa dilihat dari sisi sejarah sebenarnya, bagaimana orang-orang  Cina masuk ke wilayah Indonesia. Orang orang Cina masuk ke Indonesia melalui dua cara. Dengan cara perdagangan (pernah ada juga armada Cina datang mau menjajah tapi gagal) dan kedua cara sebagai pekerja perkebunan di wilayah Indonesia lainnya. Khusus untuk Papua ada juga karena status tahanan yang dibuang dari Jawa ke Boven Digoel.

Ketika Belanda angkat kaki dari Indonesia, maka orang orang Cina yang tadinya pekerja perkebunan berhasil menguasai tanah tanah perkebunan ex Belanda dan menjadi tuan tanah di perkebunan.

Pola yang sama di Malaysia, di Singapura dan di Thailand

Dengan demikian jaringan bisnis Cina perantauan ini terbentuk terlebih dahulu. Secara perlahan lahan menguasainya melalui akulturasi penduduk setempat dan hubungan bertahun tahun.

Dengan kekuatan jaringan bisnis lokal, regional hingga multinasional Cina perantauan menguasai bidang bidang logistik unggulan suatu daerah mengalahkan dominasi lokal.

Laporan LSM Global Future Institute yang mengkaji Geopolitik terang mengungkap pola pergerakan Cina perantauan ini
https://theglobal-review.com/anatomi-jaringan-bisnis-cina-…/

Setelah ekonomi terkuasai maka kemudian merambah ke dunia politik negara.

Kalimantan Barat dan Bangka Belitung jelas bisa menjadi contoh konkrit. (Politik Tiga Wajah, MD La Ode, Yayasan Pustaka Obor 2013)
https://books.google.co.id/books…
https://chunghwahweekoan.wordpress.com/…/sejarah-suku-tion…/
https://kyotoreview.org/…/catatan-tentang-orang-cina-indon…/

Ini juga berlaku di Papua. Sebutan Ciko (Cina Komin ) untuk orang-orang Cina di Papua atau Perancis (Peranakan Cina Serui ) adalah bukti ada akulturasi dan perdagangan yang lama diantara Papua dan orang orang Cina.

https://www.liputan6.com/…/prancis-atau-ciko-julukan-warga-…
https://tirto.id/tionghoa-yang-berdagang-dan-berjuang-hingg…
http://web.budaya-tionghoa.net/…/666-kehidupan-perantau-suk…

Contoh konkritnya ..Saat ini ekspor kayu Merbau Papua utama adalah ke Cina, Ini bukanlah sesuatu yang tiba-tiba.

https://money.kompas.com/…/papua.ekspor.100.kontainer.kayu.…
https://papuabarat.antaranews.com/…/papua-barat-ekspor-30-t…

Sebenarnya ini legalitas atas jaringan bisnis gelap Cina yang sudah lama dan terbentuk terlebih dahulu.

Laporan LSM Peduli Lingkungan “Telapak” mengungkap tahun 2005 bahwa setiap bulan 300.000 m3 kayu merbau diselundupkan dari Papua melalui jaringan bisnis Cina di bidang kayu di Jakarta, Malaysia ke Cina.

Penyelundupan ini berkembang setelah didirikannya pabrik lantai kayu di kota Nanxun.
Hot spot penyelundupan kayu ini dari wilayah Sorong,Manokwari,Fakfak, Nabire, Serui. Kayu log dikirim ke pelabuhan Cina Zhangjiagang dan kemudian diangkut ke pabrik Nanxun di selatan Shanghai .

Perkembangan terakhir pabrik lantai kayu dengan bahan dasar kayu merbau berkembang dari hanya 2-3 pabrik, selama 5 tahun terakhir berkembang menjadi lebih dari 500 pabrik Pabrik-pabrik ini memproses setidaknya satu kayu merbau ke lantai setiap menit.

Setengah dari lantai kayu keras adalah untuk ekspor. Merbau (Itsia sp) adalah salah satu spesies kayu keras tropis paling bernilai di Asia Tenggara, tetapi menurut EIA/ Telapak: “Masyarakat Papua menerima hanya US $0,46 untuk kayu yang dibutuhkan untuk membuat satu meter persegi lantai. Di Shanghai pedagang menjual dengan harga $18 /m2. Lantai yang sama dijual di AS atau Inggris dengan harga hingga $ 88. (2005)
Keuntungan terbesar didapat jaringan bisnis Cina perantauan di Jakarta, Malaysia dan Cina.

EIA meneruskan laporannya dengan memaparkan bagaimana distributor lantai kayu keras terkemuka Amerika, Goodfellow Inc., menjual produk-produk yang terbuat dari kayu bulat yang ditebang secara ilegal di Papua Barat

http://kaoemtelapak.org/…/penyelundupan-kayu-terbesar-di-d…/

Tahun 2010 laporan serupa makin jelas mengungkap nama nama pemain, perusahaan dan jaringannya. Bahkan jaringan ini pun mempunyai kemampuan hingga pembuatan dokumen spanyol (separo nyolong)

https://www.telapak.org/…/rogue-traders-si-penyelundup-kay…/

Siapa pemain utama di belakang ini? orang Cina perantauan untuk dijual ke pabrik di Cina. Lihat keterhubungan keduanya.
Karena jaringan bisnis hulu hilir ini sudah terbentuk, maka dilegalkan oleh negara dengan cara mengaturnya bahkan memfasilitasinya bila tidak malah kehilangan seluruhnya.

Maka turunlah negara membangun pelabuhan Sorong dan Wasior dengan alasan mempersingkat waktu dan efisiensi biaya. Mungkin benar.

Namun bisa juga berarti menjauhkan mata aparat penegak hukum untuk mengawasi dan memberikan peluang lebih besar bagi oknum dalam jaringan untuk lebih leluasa bergerak dalam bisnis kayu merbau sepanyol (sebagian legal, banyak yang illegal)

https://papua.bisnis.com/…/pelabuhan-sorong-dirancang-jadi-…

Satu hal lagi, siapa yang menguasai bisnis kapal angkut di Indonesia Timur? bisa ditebak..tapi silakan teliti sendiri ya.
https://investigasi.tempo.co/raja_kapal/

Yang perlu disoroti adalah bagaimanapun bentuk lika liku bisnisnya tetapi tidak mengubah dominasi pemain Cina dalam bisnis dan perdagangan kayu ini bukan? Dan ekspornya juga sebagian besar ke Cina . Sebagian kecil ada yang ke Korea dan India. Namun untuk ini nilainya masih sangat kecil.

Sekarang kita lihat, di bidang mineral. Selain Freeport yang dominasi sahamnya sudah dikuasai Cina melalui pinjaman kepada Pemerintah Indonesia. Ada ambisi lain Cina untuk mengeruk kekayaan alam Papua melalui perusahaan perusahaannya (China Incoporated – perusahaan Cina di depan, negara RRC sebagai back up) untuk menguasai Papua melalui skema Foreign Direct Investment :

1. Metal China Corporation (MCC). Ini adalah salah satu BUMN milik Cina, dan urutan delapan perusahaan pertambangan terbesar di dunia ingin menambang besi dan nikel di Papua

2.State Development and Investment Corporation (SDIC) ingin membangun pembangkit listrik di Memberamo. Untuk apa pembangkit listrik di tengah hutan? suatu kebodohan bukan? Tidak. Cina sudah tau bahwa sungai Mamberamo sepanjang 670 km dan memiliki kawasan resapan seluas 138.877 km persegi dengan kedalaman sungai berkisar antara 8 meter hingga 33 meter itu mempunyai potensi alam di sekitar sungai antara lain batu bara, gas alam, dan emas.Artinya keberadaan

Pembangkit Listrik ini dimaksudkan untuk memberikan suplay perusahaan tambang yang akan diangun di masa depan

3. Petro China, sudah lama sudah bekerja sama dengan Pertamina di lokasi lain di Indonesia tertarik untuk mengekplorasi Gas di Bintuni dan akan mengembangkan di lokasi lain di Papua.

Dari Laporan Peneliti LIPI Adriana Elizabeth mengungkapkan DIMENSI INTERNASIONAL KASUS PAPUA.

PT. Petro China memiliki dua blok wilayah pengeboran di Teluk Bintuni dan Biak, yang terdiri lebih dari sepuluh ladang minyak yang siap dieksplorasi.

Untuk mencapai kepentingannya di Papua, Pemerintah Cina juga membangun hubungan dengan negara-negara Pasifik Selatan guna memperkuat perannya di Papua.

Kondisi ini pun telah menjadi perhatian oran orang OPM yang ingin membangun hubungan dengan Cina, khususnya untuk kepentingan politiknya di masa depan.

Di dalam pertemuan tahunan Forum Pasifik yang diselenggarakan di Kiribati tahun 2000, misalnya, sejumlah tokoh penting Papua yang hadir sebagai peninjau telah melakukan pendekatan dengan para pejabat dari Cina yang hadir dalam forum itu. Cina kemudian memfasilitasi pertemuan yang diselenggarakan oleh OPM di luar wilayah Indonesia

http://ejournal.politik.lipi.go.id/index…/…/article/view/422

Ketertarikan Cina yang begitu besar terus tumbuh dengan investasi pabrik semen di Papua dan ketertarikan membuka perkebunan sawit di sana

Bukan sekedar membangun pabrik dan mengoperasikannya tetapi juga membawa serta pekerja warga negara Cina. Orang stempat cuma sebagai pegawai kela rendahan.

https://finance.detik.com/…/perusahaan-china-bangun-pabrik-…
https://www.kompasiana.com/…/karyawan-pabrik-semen-di-manok…
https://kumparan.com/…/investor-cina-tertarik-investasi-kel…

Menariknya juga dan patut diwaspadai seiring masuknya investasi Cina di Papua dan pekerja Cina legal, pada saat yang sama mulai diketemukan pula orang orang Cina daratan bekerja illegal disana. Lihat kegiatan illegal di pedalaman Papua.

1.Manusia
https://www.cnnindonesia.com/…/ratusan-wn-china-diduga-kerj…
https://nasional.tempo.co/…/pekerja-ilegal-asal-cina-ini-di…

2. Galangan Kapal
https://regional.kompas.com/…/galangan-kapal-ditemukan-di-h…

Skema sama dan sebangun seperti perjalanan sejarah penyebaran orang Cina di Asia Tenggara.

Pertanyaan selanjutnya: bila Papua lepas dari Indonesia (semoga tidak), maka kemana orang-orang Papua akan berlabuh pertama kali? Amerika, Inggris, Australia atau ke Cina?

Apakah kepada negara negara yang berteriak HAM? atau kepada negara yang telah berdagang dengan orang Papua selama ini melalui jaringan bisnisnya?

Contoh sederhana Timor Leste. Ketika Australia mendorong kemerdekaan Timor Leste atas nama HAM karena penemuan minyak di lepas Laut Timor, Australia memang mendapatkannya tetapi siapa kuasai Timor Leste sekarang? Cina. Dan selain suku asli Timor siapa penduduk dominan Timor Leste sekarang? Bisa ditebak warga Tiongkok yang bermigrasi ke sana.

Dan bila menelisik lebih dalam siapakah penyandang dana perjuangan pro kemerdekaan Timor Leste saat itu? Orang Cina perantauan yang awalnya ada di Timor Leste, kemudian keluar karena pecah perang disana. Ada kabar juga yang elum diveriikasi bahwa Cina membantu persenjataan untuk melawan TNI. Mereka membantu diam diam perjuangan mereka dari Australia dan negara lain, dan dibiarkan oleh pemerintah Australia saat itu.

Yang pasti Jamestown Foundation melaporkan sebagai berikut:

Menyusul pencaplokan Indonesia atas Timor Timur, RRC bertindak sebagai pelindung utama FRETILIN. Cina memperdebatkan kasus Timor Timur di PBB, memberikan dukungan keuangan kepada pemerintahnya di pengasingan di Mozambik dan siap untuk melengkapi para pejuang gerilyawan anti-Indonesia dengan peralatan militer yang memadai untuk mempersenjatai divisi ringan sekitar 8.000 tentara.

Sebuah wawancara dengan seorang pejabat senior Timor Lorosa’e mengungkapkan bahwa karena blokade laut Indonesia yang ketat, bagaimanapun, Tiongkok tidak pernah berusaha untuk mengirim senjata ke Timor Timur.

Namun, dukungan Cina untuk kemerdekaan Timor Timur berkurang pada akhir 1970-an. Penyebabnya tampaknya tidak ada harapan, dan Beijing membutuhkan dukungan ASEAN dan karenanya, Indonesia untuk menentang pendudukan Vietnam pada tahun 1978 di Kamboja. Namun demikian, Cina terus memberikan suara untuk mendukung resolusi tahunan di PBB yang menegaskan hak Timor Lorosa’e untuk menentukan nasib sendiri.

https://jamestown.org/…/china-and-east-timor-good-but-not-…/

Dan kini negara mana yang menjadi sahabat terbaik dan motor pembangunan Timor Leste?

Dapat dijawab dengan mengutip apa yang dinyatakan Vicky Tchong, Duta Besar Timor untuk Beijing: “Kita bisa mendapatkan hampir semua yang kita inginkan dari Tiongkok; yang perlu kita lakukan hanyalah bertanya.”

https://macauhub.com.mo/…/the-dragon-and-the-sleeping-croc…/

Amerika dengan tambang Freeportnya memang juga punya kepentingan, tetapi apakah dengan kepentingannya disana kemudian bermaksud memisahkan Papua dari Indonesia?

Melihat fakta sejarah Papua. Maka jauh lebih kecil kemungkinannya. Mengapa? karena justru Papua harus tetap berada menjadi satu dengan Indonesia bila ingin aman, bukan sebaliknya.

Dalam hal ini bisa dipandang seperti negara barat yang berivestasi di Papua lainnya, maka demi kepentingan keamanan perusahaan untuk beroperasi dari dua pihak yang bersengketa, maka Freeport tak punya pilihan selain juga mempunyai binaan, memberi dana orang orang OPM (baca : preman) .

Agar aman dari gangguan kedua pihak. Untuk biaya keamanan ini, PT Freeport, misalnya, harus
mengeluarkan uang sebesar 4,7 juta dollar Amerika pada tahun 2001 dan meningkat menjadi 5,6 juta dollar Amerika pada tahun 2002.

Demikian pula perusahaan lainnya seperti:
Australia:
Pebisnis Australia juga melakukan aktivitas penambangan di Papua, seperti
– Dominion Mining, BHP, Cudgen RZ, dan Cudgen RA.
– Woodside Petroleum L td .- menjadi salah satu pe rusahaan dalam konsorsium LNG Tangguh, di Teluk Bintuni untuk memasok kebutuhan LNG di provinsi Guangdong, Cina selama lebih dari 25 tahun. Adapun Pertamina, Indonesia dan BP
Plc (Perusahaan Inggris-Amerika) mensupply LNG ke provinsi Fujian, Cina.

Perusahaan Australia Rio Tinto tadinya juga pemegang participant 40 % Freeport, kemudian dialihkan ke Cina melalui penguasaan oleh Indonesia.menggunakan uang pinjaman Cina.

Inggris:
British Petrolium mengekplorasi LNG di Bintuni selain di Berau (Kalimantan Timur)

Kanada:
PT Ingold dan mengembangkan eksplorasi minyak di Teluk Bintuni

Semua tidak bisa terhindarkan. Bahwa perusahaan itu harus setor “uang preman” kepada pihak keamanan yang bersengketa agar bisnis bisa berjalan lancar.

Bila Papua lepas apa yang terjadi? tambang tambang negara barat di Papua, mungkin akan tetap disana dengan negosiasi baru tentunya. Dan tidak akan bertambah karena semua dapat diperkirakan akan diborong Cina.

Prinsip dasar Cina adalah mengambil keuntungan sebesar besarnya dari daerah konflik dan miskin dan mempengaruhi dengan kekuatan uangnya.

Jadi dengan dua kemungkinan (kapitalis barat – AS dan kapitalis Timur – Cina ) itu siapa yang paling berpotensi diuntungkan bila Papua lepas? Cina.

Mereka memang tidak membuat isu HAM, karena memang mereka tidak peduli. Mereka lebih peduli seberapa besar potensi suatu wilayah dapat dikeruk untuk membesarkan pundi pundi mereka.

Tetapi bukan tidak mungkin di belakang semua isu HAM yang diteriakan NGO itu ada kekuatan jaringan bisnis Cina internasional di belakangnya. Isu HAM adalah pengalih perhatian untuk tujuan sesungguhnya yaitu penguasaan sumber daya alam wilayah Papua.

Dari data yang ditelussuri ada banyak NGO di belakang OPM
https://www.kompasiana.com/…/daftar-organisasi-pendukung-ge…
http://tsakti.wordpress.com/…/organisasi-lembaga-ngo-pendu…/

DAFTAR ORGANISASI/LEMBAGA PENDUKUNG GERAKAN PAPUA MERDEKA DILUAR NEGERI:

I. Di Inggris
1. West Papua Ascociation
2. Tapol the Indonesian Human Right Campaign
3. Forest People Programme
4. National Union of Student
5. The Foundationfor Endagered Languages.
6. Down to Earth
7. World Development Movement
8. Colombia Solidarity Campaign
9. Oxford Papua right for Campaign
10. Cambridge Campaighn for Peace

II. Di Australia
1. Australia West Papua Asscociation
2. Internasional Volunteer for Peace
3. Medical Asscociation for Prevention of War
4. Pax Christi
5. Religius Society for Friends (Quakers)

III. Di Belanda
1. West Papuan Women Asscociation in the Netherlands
2. Chlindrern of Papua
3. Foundation Pro Papua, established by veterans former Dutch New Guienea
4. West Papua Courier
5. Movement Peace, Human Right, Communication and Develeopment
6. PaVo-Papuan People’Fundation
7. The Netherlands Centre for Indigenous People

IV. Di Selandia baru
1. Indonesia Human Right Committee.
2. Peace Movement Aotearoa.
3. Women’s International League for Peace and Freedom.
4. Section, Aoteorea.
5. Peace Foundation, Aoteorea.
6. Christian World Service.
7. Disarmamment & Security Centre.
8. Global Peace and Justice Auckland.
9. Pax Christi Aotearea.
10. The New Zealand Council of Economic and Culturights.
11. Women for Peace.
12. The Alliance Party.

V. Di Irlandia
1. West Papua Action-iriandia
2. Just Forrest-iriandia
3. TibetSupport Group-lrlandia
4. Afri-iriandia
5. Committee of 100-Finlandia
6. East Timor Ireland Solidarity Campaign-iriandia
7. Cuba Support Group-lrlandia
8. Latin America Solidarity Centre-iriandia
9. Trocaire, the Catholic Agency for World Development- Irlandia
10. Forest Friend Ireland/Cairde na Coille-Dublin
11. Alternatives to Violence-Belfast

VI. Di Amerika Serikat dan Kanada
1. East Timor Action Network (ET AN).
2. International Physicians for the Prevetion of Nuclear War
3. Indonesia Human Rights Network-USA
4. Papuan American Student Association-Washington DC, New York, California, Taxas dan Hawai.
5. West Papua Action Network (WESPAN)-Kanada.
6. Canadian Ecumenical Justice Intiviatives-Kanada
7. Canadian Action for Indonesia & East Timor-Kanada
8. Canadians Concerned About Ethnic Violence in Indonesia- Kanada.

VII. Di Belgia, Nepal, Swedia
1. KWIA-Flanders (Belgia)
2. Coalition of the Flemish North South Movement-Brussels Belgium.
3. Nepal Indigenous Peoples Development and Information Service Centre (NIPDISC)-Nepal.
4. Anti-Racism Information Service-Switzerland
5. Swedish Association for Free Papua-Sweden

VIII. Di Perancis, Jerman, Norwegia, Denmark
1. Survivallnternational-Perancis
2. German Paciffic-Network-Jerman i
3. Regnskogsfondet-Oslo, Norwegia
4. International Work Group for Ondigenous Affairs-Denmark

IX. Di Fiji, Uganda dan Timor- Timur
1. Paciffic Concerns Resource Centre (PCRC)-Fiji Island
2. Foundation for Human Right Intiative (FHRI)-Uganda
3. International Platform of Jurists for East Timor- Timur.

Data ini mengungkap sebagian dan bukan seluruhnya. Karena belum mengungkap data terbaru akibat pengaruh uang Cina di negara negara kepulauan Pasifik yang sebagian mendukung OPM setelah digelontor bantuan pinjaman dan infrastruktur Cina.

Namun apakah bantuan NGO ini menjadikan sikap negara negara dimana NGO ini sama dan sebangun? sebagian besar tidak sama.

Artinya ada infiltrasi kekuatan lain di belakang pergerakan NGO ini. Doktrin dasar..bila ingin mengetahui arah politik seseorang atau organisasi lihat sumber dana nya dari mana.. Adakah sumber dana jaringan China Internasional di belakang NGO ini ? perlu analisa lebih dalam, tetapi bukan tidak mungkin memang ada.

Bagaimana agar Papua tetap menjadi bagian dari Indonesia?

1.Dengan teori perang dengan pendekatan logistik pula maka Indonesia cq harus tetap menjadi mercusuar politik di Papua, menjadi sumber ketergantungan dana dan pengembangan wilayah termasuk didalamnya pembangunan masyarakat Papua.

2. Pembuatan Pangkalan Militer Utama di wilayah Papua menjadi satu keharusan yang tidak bisa ditunda untuk mencegah infiltrasi asing dan memberikan keamanan bagi masyarakat terhadap ancaman OPM. Hal ini menurutku jauh lebih penting daripada pemindahan ibukota. Lepas dari keberatan masyarakat sendiri demi keutuhan NKRI

3. Pelibatan asing untuk diikutkan mengeksplorasi melalui skema Foreign Direct Investment atau perdagangan langsung ke mancanegara harus dihindari sementara, hingga sikap pro merdeka sebagian Papua hilang sama sekali. Bila sudah terlanjur ada, maka sebaiknya secara perlahan sesuai kemampuan negara maka pada akhirnya harus dinasionalisasi.

4. Pelibatan negara dan masyarakat Papua sendiri melalui konsep Community Resource Management https://web.facebook.com/adi.ketu.3/posts/10212893253600658

Dengan Pelibatan 256 suku suku, masyarakat adat Papua dalam setiap keputusan termasuk di dalamnya pembuatan dan penegakkan hukum hukum dan peraturan khusus setempat.

5. Pendekatan kekerasan keamanan di Papua sebaiknya dihindarkan. Pun bila terpaksa dilakukan maka menggunakan hukum orang orang Papua sendiri. Di lapangan seringkali program tidak bisa diterapkan karena ulah sebagian aparat keamanan (Polisi dan TNI) yang melakukan pendekatan dengan cara pendekatan kepada musuh atau tawanan perang.

6. Ini pendekatan yang salah sama sekali. Ulah oknum aparat keamanan mencemaskan terutama juga dilandasi oleh kepentingan ekonomi para oknum aparat ini sendiri. Dengan dalih menjaga keamanan, malah menekan dan masyarakat setempat, padahal tujuannya untuk mengeruk kayu atau kekayaan lain untuk kepentingan pribadi.harus segera dihentikan

7. Melakukan diplomasi internasional secara intensif ke lembaga lembaga dunia, organisasi internasional gereja (mengingat sebagian besar penduduk Papua beragama nasrani), dan negara di Kepulauan Asia Pasifik.

Sekian.

Adi Ketu

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com