Siapa Dalang-Dalang Perang Dunia?

Bagikan artikel ini

M Arief Pranoto, Direktur Program Studi Geopolitik dan Kawasan Global Future Institute (GFI)

Pola lokal di nusantara yang kini (diadopsi) menjadi pakem global adalah pagelaran wayang. Bahwa di setiap pagelaran —wayang, contohnya— niscaya ada penontonnya, ada wayang itu sendiri, ada si dalang dan ada penanggap atau sering disebut sang pemilik hajatan. Pakem yang berlaku, si wayang itu terserah dalang. Mau dimenangkan, atau dimasukkan kotak, manut saja. Terserah si dalang. Sedangkan dalang tergantung dari maunya si pemilik hajatan, sebab ia yang punya gawe (hajat). “Pak Dalang, malam ini lakonnya Semar Mesem ya, jangan Petruk Dadi Ratu. Sudah kuno itu!”

“Nggih, Pak. Sendiko dawuh,” jawab sang dalang.

Lantas, siapa penonton? Mereka cuma penikmat pagelaran. Bisa kelompok hore, dan/atau kelompok sedih karena sang lakon kalah, atau netral-netral saja karena menganggap pagelaran sekedar hiburan belaka.

Itulah pola dan/atau pakem lokal yang telah membumi di nusantara dalam sebuah pagelaran terutama pagelaran wayang.

Merujuk judul di atas, jika pakem ini dianalogikan pada blue print dan/atau skenario dan/atau pagelaran dalam Perang Dunia (PD), maka dijumpai narasi sebagai berikut:

Era 1871-an, Albert Pike, tokoh Illuminati Internasional yang juga seorang Jenderal Amerika Serikat (AS) merampungkan cetak biru (blue print) atau skenario “Tiga Perang Dunia” sekaligus dimana akan digelar di masa mendatang. Siapa memerintah, apa motivasi dan latarbelakang, bagaimana memulai atau mengakhiri, dan lain-lain –- belum ada pustaka menjawab pasti. Semoga catatan singkat ini bisa menguak walau sedikit sekali.

PD I (1914 -1918) bertujuan menghancurkan hegemoni Rusia. Ini sesuai janji Nathan Rothschild tahun 1815-an. Dalam beberapa literatur disebut, ketika Kongres Vienna (1814) digelar, ide Rothschild membentuk Pemerintahan Dunia (One Government One System) guna mengontrol secara politis negara-negara di dunia, ditolak oleh Tsar Alexander I, bahkan ia tidak diizinkan mendirikan bank sentral di Rusia. Sudah barang tentu, penolakan Tsar atas ide Rothschild membuatnya geram dan dendam. Ia pun bersumpah, akan menghancurkan seluruh keluarga Tsar beserta anak cucunya.

Agaknya satu abad kemudian, sumpah itu dipenuhi keturunan Rothschild melalui Revolusi Bolsheviks. Skenario PD I, selain bermaksud mengganti “Ideologi Tsar” dengan ideologi Komunis, bahkan kelak Komunisme juga digunakan untuk menyerang agama-agama di dunia, terutama Kristiani. Sedang momen lain, seperti perbedaan struktur kekaisaran antara Inggris dengan Jerman contohnya, hanya dijadikan bumbu guna mengobarkan peperangan.

Sedang skenario PD II didasari kontroversi antara Fasisme dan Zionisme melalui pembantaian orang Yahudi (holocaust) guna meluapkan kebencian terhadap Nazi Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler. Dan sinyalir bahwa Hitler sekedar orang suruhan saja, juga belum ada sumber yang pasti. Jadi tidak disinggung dalam tulisan ini.

Selanjutnya, selain dirancang menghancurkan Fasisme, meningkatkan pengaruh politik Zionis, tujuan lain PD II adalah memperkuat pengaruh Komunisme pada tingkat tertentu supaya mampu menandingi hegemoni Kristiani.

Berbagai kalangan menyebut bahwa Perang Dingin (1941-1991) adalah PD III. Tetapi jika merujuk blue print Pike, ternyata bukan. Menurutnya, rumusan PD berikutnya —PD III— adalah menciptakan kebencian masyarakat internasional terhadap Dunia Islam agar berperang melawan kekuatan Zionis. Disebutkan bahwa kelak bila perang berkobar, negara-negara lain dipaksa ikut dan akan mengakibatkan kehancuran mental, fisik, spiritual dan ekonomi. Namun pola dan jenis peperangan tidak dirinci. Apakah perang terbuka, atau perang nirmiliter, proxy war, dan  lain-lain tidak disebutkan oleh Pike.

Selanjutnya adalah surat Pike kepada Guiseppe Mazzini, pemimpin revolusi Italia. Konon karena pengaruh Mazzini, Pike bergabung dengan Illuminati hingga akhir hayatnya. Inilah isi materinya:

“Kita perlu melepaskan para nihilis dan atheis. Kita akan memprovokasi sebuah katalis besar sosial yang mana akibatnya akan ditunjukkan dengan jelas kepada semua negara. Mereka akan merasakan efek absolut dari atheisme, asal muasal dari penderitaan dan kerusuhan berdarah terbesar. Setelah itu, orang-orang akan terpaksa untuk melindungi diri mereka terhadap kelompok minoritas dari revolusioner dunia dan akan mulai membinasakan para penghancur peradaban. Para Kristiani yang saat itu akan menghadapi hilangnya semangat, kepemimpinan dan timbul kekhawatiran terhadap keyakinan. Mereka akan kehilangan arah kepada siapa mereka harus percaya, dan akan mendapatkan cahaya sejati lewat manifestasi universal dari doktrin suci Lucifer. Sebuah manifestasi yang mana akan membawa sebuah pergerakan dimana Kristiani dan Atheisme, kedua-duanya akan ditaklukkan dan dihilangkan pada saat yang sama”.

Ya. Konon, surat tersebut kini tersimpan di British Museum, Inggris. Tetapi, jika menyelam lebih dalam, tepatnya pada dekade 1848-an, Karl Marx menerbitkan “The Communist Manifesto”. Dan pada saat yang sama, Karl Ritter dari Universitas Frankfurt membuat anti-tesis Komunisme, dimana ujungnya justru merupakan basis dari konsep Friedrich Nietzsche menerbitkan “Nietzscheanisme” atau Nihilisme. Pada akhirnya, Nihilisme dikembangkan terus sehingga menjadi Fasisme yang dipakai sebagai “bahan mesiu” menjalankan Perang Dunia II.

Disinyalir berbagai kalangan, bahwa paham Nihilisme merupakan embrio dari “doktrin teroris” yang sekarang marak. Sebagaimana isi surat Pike kepada Mazzini di atas, akan dilepas para nihilis dan atheis, lalu memprovokasi sebuah katalis besar sosial yang akibatnya ditunjukkan kepada semua negara.

Nihilisme dijejalkan sebagai dogma (keyakinan yang ditelan tanpa kritik) kepara orang seorang, kaum atau kelompok – dengan menyimpangkan “ajaran jihad” melalui bom bunuh diri, pembunuhan massal dan lainnya mengatas-namakan agama. Ya, lagi-lagi agama jadikan lembaga untuk menampung nafsu duniawi serta ajaran-ajaran palsu.

Nihilisme ialah pokok ajaran Friedrich Nietzsche. Inti Nihilisme menyebut bahwa keberadaan manusia di dunia tidak memiliki tujuan. Nihilis memiliki inti pandangan sebagai berikut:

Pertama, tidak ada bukti mendukung keberadaan pencipta;

Kedua, moral sejati tidak diketahui, dan etika sekular adalah tidak mungkin, dan lain-lain oleh karena itu, kehidupan tidak memiliki arti dan tidak ada tindakan lebih baik daripada yang lain.

Bahwa Marx, Ritter dan Neitzsche sejatinya bekerja atas instruksi Dinasti Rothschild dalam rangka mewujudkan aneka gagasan berbeda. Tujuannya agar dunia rentan perpecahan melalui perbedaan ideologi –-ibarat jerami kering –- tinggal menyulut dengan satu percikan, api pun berkobar. Itulah sasarannya. Semakin orang berarak menuju pertengkaran, semakin mudah dipersenjatai dan berbondong-bondong menuju medan laga untuk saling berbunuhan antara satu dengan yang lain mengatasnamakan “kebenaran ideologi” dan/atau mazhab yang dipujanya. Luar biasa. Bahwa Perang Dunia ternyata memikili blue print serta ada invisible hands (remot) di kejauhan sana.

Retorika yang kini muncul, “Apakah War on Terror yang dicanangkan Bush pasca insiden World Trade Center (WTC), 11 September 2001 merupakan pemicu Perang Dunia III sesuai “blue print“-nya Pike juga?” Entahlah.

Jika merujuk uraian singkat tersebut serta berbasis pakem (lokal) global di atas, pertanyaanya adalah: Siapakah layak disebut sebagai pemilik hajatan; manakah kelompok dalang; siapa wayang-wayangnya, dan dimana keberadaan si penonton?

Catatan ini teramat dangkal lagi belum lengkap, dan sudah barang tentu bukanlah kebenaran, tak juga pembenaran. Apalagi text book. Tulisan ini hanya analisa prematur berbasis rangkuman beberapa sumber yang berserak di dunia maya dan literatur lainnya. Sangat terbuka untuk kritik dan saran. Penulis sangat menyadari, bahwa sesuatu dikatakan benar itu bergerak menurut sifat dan tuntutan zaman. Selain daripada itu, masih belum bisa dikatakan benar secara mutlak, karena kebenaran (hakiki) berasal dari Dia, Tuhan Yang Maha Esa.

Referensi Bacaan:

http://www.globalresearch.ca/index.php?context=va&aid=25185
http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Oktober
http://id.wikipedia.org/wiki/Friedrich_Nietzsche
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Nihilisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Albert_pike.gif
http://www.lintasberita.com/Entertainment/Mistis/illuminati-dalam-rencana-perang-dunia-ke-tiga-benarkah-sudah-terjadi
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6879640
http://www.rense.com/general86/pikeknew.htm
http://rykers.blogspot.com/2009/07/sejarah-dinasti-rothschild-gog-magog.html
http://artikel-khusus.blogspot.com/2011/01/albert-pike-program-perang-dunia.html
http://www.akhirzaman.info/secret-societies/illuminati/bavarian-iluminati/1230-albert-pike-tahu-mengenai-rekayasa-perang-dunia.html
http://www.nicky.co.id/2009041786/artikel-sejarah/perang_dunia_i

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com