Siapkah kita menjadi “Negara Maju”?

Bagikan artikel ini

Pemerintah Negeri Paman Sam mencabut preferensi khusus untuk beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia.

Selain Indonesia, negara berkembang lain yang terkena pencabutan preferensi khusus, yaitu Albania, Argentina, Armenia, Brazil, Bulgaria, Cina, Colombia, Costa Rica, Georgia, Hong Kong, India, Kazakhstan, Kirgizstan, Malaysia, Moldova, Montenegro, Makedonia Utara, Romania, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Thailand, Ukraina, dan Vietnam.

Lantas, benarkah Indonesia kini telah menjadi “Negara Maju”? Siapkah kita menjadi “Negara Maju”?

Dua pertanyaan ini mengingatkan kita pada apa yang dilontarkan Soekarno di tahun 1959 yang isinya kurang lebih begini:

Masyarakat adil dan makmur, cita-cita asli dan murni dari Rakyat Indonesia yang telah berjuang dan berkorban berpuluh-puluh tahun. Masyarakat adil dan makmur tujuan akhir dari revolusi kita. Masyarakat adil dan makmur yang untuk itu, sebagai yang saya katakan berulang-ulang, berpuluh-puluh ribu pemimpin-pemimpin kita menderita.

Berpuluh-puluh ribu pemimpin-pemimpin kita meringkuk di dalam penjara. Berpuluh-puluh ribu pemimpin-pemimpin kita meninggalkan kebahagiaan hidupnya.

Beratus-ratus ribu, mungkin jutaan rakyat kita menderita tak lain tak bukan ialah mengejar cita-cita terselenggaranya satu masyarakat adil dan makmur yang di situ segenap manusia Indonesia dari Sabang sampai Merauke mengecap kebahagiaan.

Desmond Satria Andrian, Pegiat Sosial-Budaya Museum KAA Bandung
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com