Wakil Putera Mahkota Saudi Tidak Menginginkan Perang Melawan Iran

Bagikan artikel ini
“Perang antara Iran-Arab Saudi bukanlah hal yang kami kehendaki. Dan siapapun yang mendorong ke arah itu adalah orang yang tidak waras,” ucapnya, seperti dilansir dalam wawancaranya bersama The Economist, (06/1/2016).
Mohammad bin Salman juga berharap bahwa Iran bukanlah musuh terbesar Saudi. Meski demikian, ia merasa aneh ketika melihat rakyat Iran melakukan demonstrasi terhadap Arab Saudi.
“Apa hubungan antara Iran dengan warga negara Arab Saudi yang melakukan kejahatan di Arab Saudi, lalu dihukum di Arab Saudi? Ini membuktikan bahwa Iran ingin memperluaskan pengaruhnya ke negara-negara di kawasan,” cerca Bin Salman.
Ia menambahkan, bahwa pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran terpaksa dilakukan demi melindungi para diplomatnya. “Bayangkan jika ada diplomat Saudi dan keluaranya yang diserang di Iran, maka posisi Iran akan semakin sulit…”
Ironisnya, Arab Saudi justru melakukan serangan terhadap Kedutaan Besar Iran di Yaman, dan menurut informasi yang beredar, ada staf di Kedubes yang terluka.
Seperti diketahui, rakyat Iran melakukan protes besar-besaran atas Arab Saudi yang telah mengeksekusi Syaikh Nimr. Namun, bukan hanya Iran yang berunjuk rasa. Di Yaman, Bahrain, Irak, Pakistan, India, Inggris, Indonesia, bahkan Yunani, terjadi demonstrasi yang mengecam Arab Saudi.
Demonstrasi, terutama di negara-negara demokrasi bukanlah hal yang tabu. Bukan hanya protes terhadap Arab Saudi, demonstrasi untuk mengecam kekejaman Israel terhadap Palestina, atau protes atas kebijakan Amerika Serikat yang gila perang adalah hal yang lazim terjadi di seluruh penjuru dunia.
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com