AMP (Aliansi Mahasiswa Papua) Merambah hingga Beasiswa

Bagikan artikel ini

Dedy Setiono, mahasiswa, tinggal di Bengkulu

AMP (Aliansi Mahasiswa Papua) adalah organisasi yang dibentuk oleh sejumlah mahasiswa asal Papua yang menempuh kuliah di berbagai daerah di luar Papua. Keberadaan organisasi ini sebagai organisasi massa mahasiswa yang terbuka tanpa memandang latar belakang pandangan, suku, agama, dan ras dan mendukung perjuangan untuk merebut hak – hak demokratik Rakyat Papua. Aliansi ini sudah mengekspansi keseluruh pulai di Indonesia dengan berbagai gerakan keorganisasian yang tersetruktur dan berjalan preventif dengan misi dan tujuannya sebagai lembaga yang menaungi seluruh aliansi mahasiswa dim papua. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan berupa kajian tentanga rpresentasi keadilan dan kebijaksanaan masyarakat papua pada umumnya, kajian tentang social humanistik, dan juga social ekonomi masyarakat papua pada umumnya, aksi-aksi demonstrasi dan juga audiensi kepada pemerintah untuk menuntut keadilan masyarakat papua juga kerap dilakukan oleh AMP ini.

Pergerakan AMP yang biasnya identik dengan aksi penolakan dan kontra terhadap pemerinttah kini telah merambah pada ranah politisasi terhadap aktivitas dan kontributif kemahasiswaan. Ada banyak mahasiswa asal Papua yang dibiayai pendidikan mereka oleh pemerintah melalui program UP4B, otsus dan beberapa beasiswa pendidikan yang lain. Beasiswa tersebut diberikan dengan dasar untuk memotivasi mahasiswa Papua agar gaiat dan trus melangsungkan pendidikannya. Sealin itu juga dengan anggaran besasiswa tersebut diharapkan mahasiswa secara umum dan maha siswa papua terkhususnya mampu ikutserta dalam pencerdasan diri untuk membangun dan memajukan bangsa Indonesia beranjak dari daerah masing –masing.

Jelas bahwa beasiswa tersebut diperuntukkan untuk kepentingan akademik, kepentingan dalam melanjutkan studi keilmuan yang mereka tmpuh. Namun pucuk dicinta ulampun tak kunjung datang, pemerintah Indonesia mengharapkan segenap mahasiswa papua yang mendapat beasiswa mampu melanjutkan studinya justru harapan itu tak kunjung dienyahkan, segenap mahasiswa papua yang memperoleh beasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa papua memberikan sebagaian donasi beasiswanya untuk membantu kegiatan separatis Organisasi Papua Mereka (OPM), politisasi organisasi ini merambah keseluruh aliansi mahasiswa papua di Indonesia, Aliansi Mahasiwa yang tersebar di Manado, Solo, Semarang, Jogjakarta, Salatiga, Malang, Bogor, Bandung dan DKI Jakarta. Semua mahasiswa yang tergabung dalam aliansi tersebut telah mengkontribusikan dana beasiswanya pada gerakan sparatis OPM yang kini telah menjadi satu gerakan yang sangat meresahkan Pemerintah Indonesia.

Miris dan memilukan sekali rasanya, dana yang diberikan kasih sayang bangsa yang dabelaikan kepada segenap mahasiswa untuk membangun dirinya, mencerdaskan kehidupannya, melanjutkan jenjang pendidikannya, dengan harapan memberikan kontribusi terhadap bangsa, mampu membangun dan menjadikan bangsa ini kedepan yang lebih baik, namun sebaliknya kebaikan pemerintah yang diberikan untuk kemajuan bersama justru diasumsikan untuk membantu gerakanyang mengancam perpecahan bangsa, dan kerapuhan bangsa ini, beasiswa yang diberikan untuk kelanjutan studi kemudia dimanfaatkan dan disalah gunakan untuk menghimpun kekuatan politik dalam membentuk gerakan sparatis. Beasiswa pendidikan yang diberikan ditujukan agar difasilitasinya mahasiswa papua kiranya setelah merampungkan studinya mampu memberikan kontribusinya untuk membangun dan mensejahterakan derah Papua, membangun, dan mnjadikan papua kedepan yang lebih baik, bukan malah digunakan untuk kepentingan politik dalam sparatisme.

Eksistensi mahasiawa adalah sebagai soskoguru peradaban sebuah bangsa, juga merupakan elamen penentu masadepan dan karakter sebuah kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu sebagai mahasiswa kita harus kembali pada prinsip dan karakter kita sebagai pemilik bnangsa ini, dengan semangat kebhenekaan, dengan darah persatuan dan dengan jiwa nasianalisme sebagai mahasiswa mari kembali pada tujuan dan impian bangsa, yaitu persatuan dan kesatuan Indonesia, oleh sebab itu sebagai mahasiswa yang berdedikasi tinggi, memiliki fikiran kritis seyogyanya kita berfikir untuk memakmurkan negeri ini, kemajuan dan nama baik bangsa seharusnya menjadi orientasi kita selaku ingsan sakademi, pembangunan kerakter bangsa seharusnya menjadi tujuan kita sebagai insane intelektual. Bukan dengan bantuan dari pemerintah kitra justru meruntuhkan negeri ini, tetapi membangun dan menjayakan bumi garuda ini.

Sebagai mahasiswa, sebagai agen of change, sudah seharusnya kita berfikir untuk Indonesia, bertindak dan berkiprah untuk membangun dan mewujudkan cita cita bangsa. Mari kita bangun moral pancasila, mari kita ciptakan jiwa undang-undang dasar, kita jauhi,kita antusias, kita waspadai segala bentuk politisasi yang bertujuan mempropaganda gonjang ganjing negeri ini, fsilitas dan dana yang diberikan pemnerintah Indonesia kepada sahabat-sahabat mahasiswa Papua sudah seharusnya dipergunakan untuk sepenuhnya kepentingan dalam menempuh karir di perguruan tinggi yang ditempuh hingga merampungkannya, sehingga apa yang diberikan dari Negara ini kedepannya kita dapat mengkontribusiokan diri kita untuk mengapdi pada negri untuk memajukan wilayah papua yang saat ini menjadi teropong oleh Negara-negara lain. Dengan demikian, sebuah pemikiran yang bijak sangatlah diperlukan untuk mendapati kehidupan masyarakat papua menjadi lebih baik dan proaktiv dalam menjunjung tinggi nama baik bangsa. Ditangan para cendekiawan papua lah, ditangan para insane intelektual papualah, ditangan para insan nasionalis papualah, derah papua akan maju dan tetap menjadi daerah yang maju dan jaya, sehingga dengan pemikiran tersebut bangsa idnonesia akan maju dan tetap jaya demi kemakmuran bangsa Indonesia.

 

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com