Analis: Pertahanan Militer Israel Lemah

Bagikan artikel ini

Seorang analis menilai penetrasi pesawat tanpa awak milik Hizbullah ke wilayah udara Israel membawa pesan yang jelas bahwa sistem pertahanan Israel bisa ditembus.

 

“Pesannya, Israel tidak memiliki kekebalan dan sistem pertahanan seluruh Israel bisa ditembus,” kata Hisham Jaber, jenderal Lebanon pensiunan Kepala Pusat studi Timur Tengah dalam wawancara dengan Press TV Jumat (12/10).

“Insiden itu “sangat berbahaya” bagi Tel Aviv, ketika pesawat tanpa awak telah terbang di zona udara Israel selama 20 hingga 25 menit, dan sangat dekat dengan reaktor nuklir Dimona sebelum terdeteksi.

“Apabila pesawat ini bukan untuk pengintaian atau aksi mata-mata untuk mendapatkan informasi untuk operasi ofensif misalnya, dengan membawa bahan peledak, apa yang Anda bayangkan? Itulah pertanyaannya, dan Israel sangat khawatir tentang hal ini, ” kata Jaber.

“Pertanyaannya adalah bagaimana Israel dan Amerika yang berada di Laut Mediterania tidak membuka matanya, maupun tidak menangkap pesan elektronik sebelum Israel menemukan drone ini di zona udaranya,” tambahnya.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah Kamis (11/10) menegaskan gerakan perlawanan Lebanon mengirimkan pesawat tanpa awak ke wilayah udara Israel.

“Ini hanya bagian dari kemampuan kami,” tutur Nasrullah, seraya menambahkan bahwa Israel telah mengakui kegagalan keamanan mereka meskipun memperoleh teknologi terbaru dari kekuatan-kekuatan Barat.

Sekretaris Jenderal Hizbullah menjelaskan bahwa pesawat tanpa awak yang dioperasikan Hizbullah dan berhasil menembus wilayah udara Israel adalah buatan Iran.

Lebih lanjut, Sayid Nasrullah menandaskan bahwa operasi terbaru tersebut diberi nama “Syahid Husein Ayub”.

Sekjen Hizbullah menegaskan bahwa jika kami ingin melakukan identifikasi maka kami akan menerbangkan pesawat ini, dan langkah ini bukan operasi identifikasi pertama dan juga bukan yang terakhir.

“Dengan pesawat tanpa awak ini kami dapat menjangkau berbagai tempat,” ujarnya.

Beberapa waktu lalu, sebuah pesawat tanpa awak berhasil masuk ke distrik-distrik rezim Zionis Israel hingga ke wilayah instalasi nuklir Dimona dan setelah lama terbang di zona udara Israel, pertahanan udara rezim ini berhasil mengidentifikasi dan menembaknya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Kamis (11/10) dalam statemennya mengakui bahwa sebuah pesawat yang terbang sekitar 35 mil sebelum ditembak jatuh akhir pekan lalu, dikirim oleh Hizbullah Lebanon. (IRIB Indonesia/PH)

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com