Benjamin Disraeli, Jokowi dan Rothschild

Bagikan artikel ini

Cut Meutia, Pemerhati masalah sosial politik

Benjamin Disraeli (1804-1881) yang diberi gelar Lord Beaconsfield adalah keturunan Yahudi pertama yang terpilih menjadi PM Inggris. Studi pustaka menunjukkan, bahwa Disraeli berutang ketenaran dan kekuasaan kepada Lionel Rothschild. Ia ditemukan oleh Lionel dalam keadaan miskin dan terpuruk. Pada tanggal 4 Agustus 1847, saat ia kesulitan keuangan, Lionel menyelamatkannya dari jerat hutang. Bahkan, pada bulan September 1848, keluarga Lionel mengutus tangan kanannya, Marquis Titchfield, untuk mengatur pembelian property buat Disraeli.

Disraeli berhasil memperoleh kekuasaan dan ketenaran karena Lionel Rothschild masih menganggapnya sebagai hamba yang ada gunanya. Sejak dini, Lionel Rothschild merupakan mentor Benjamin Disraeli. Menurut petinggi militer Rusia yang anti-Yahudi, Arthur Cherep-Spiridovich (1858-1926), dengan bimbingan dan didikan keras Lionel, Disraeli menjadi sosok setangguh Mephistopheles. Dalam buku biografi berjudul ”Disraeli” (hal 60 dan 186) tulisan Stanley Weintraub, Sarah Bradford menyatakan dengan lugas, bahwa Disraeli memiliki jiwa zionis yang kuat.

Hubungan Benjamin Disraeli-Lionel Rothschild mirip hubungan Adam Weishaupt dengan Amschel Rothschild, Léon Gambetta dengan James Rothschild III, Raymond Poincare dengan Alphonso Rotshchild IV, atau seperti hubungan Alexander Fyodorovich Kerensky (Aron Kirbis) dengan Eduard Rothschild V.

Disraeli adalah Kuda Troya yang berhasil menyelinap ke kalangan atas Inggris, pembawa masa depan Yahudi, yang kelak akan memegang posisi sebagai Bangsawan dan PM Inggris. Menurut buku ”Buckle’s Life and Death of Disraeli” karya George E. Buckle, tidak ada karir dalam sejarah Inggris yang lebih mengagumkan dibandingkan karir Disraeli dan tidak ada tokoh Inggris yang se-misterius seperti dirinya. Tapi, Thomas Carlyle, penulis esai terkenal Inggris, dalam bukunya yang berjudul ”History of Civilization in England” menyebut Disraeli sebagai petualang dan pesulap Ibrani yang luar biasa. Sedangkan Prof William Langer memberikan penilaian lebih realistis mengenai Disraeli. Namun demikian, baik George E. Buckle, Thomas Carlyle ataupun Prof William Langer tidak menyebut secara jelas siapa mentor dan pengendali Disraeli.

PM Prusia, Otto van Bismarck (1815-1898), tokoh ciptaan Rothschild lainnya pernah. mengatakan kalau Disraeli adalah penggagas rencana penghancuran AS melalui Perang Sipil. Sejarah dunia mencatat, perang saudara yang sangat brutal ini menelan nyawa 800.000 jiwa. Perang ini seharusnya tidak terjadi jika tidak ada ”tangan tersembunyi”. Sesungguhnya, keluarga Rothschild dan Disraeli adalah aktor di balik layar Perang Sipil itu.

Terus terang, Benjamin Disraeli mengingatkan saya pada sosok Jokowi. Jika Disraeli adalah Kuda Troya yang ‘ditugaskan’ Lionel Rothschild untuk menyelinap ke jajaran elit politik Inggris, maka Jokowi adalah Kuda Troya yang sudah dipersiapkan secara sistematis sejak jauh hari. Mobilisasi kekuasaan vertikal menuju Istana Merdeka bukanlah tanpa kalkulasi matang.

Hubungan Jokowi dengan James Riady mirip hubungan Benjamin Disraeli-Lionel Rothschild. Jika selama karirnya, Disraeli menjadi alat kepentingan keluarga Rothschild, maka saya menaruh prasangka kuat, bahwa kedekatan Jokowi dengan James Riady tidak berdasarkan cek kosong. Ada agenda besar di baliknya. Selama menjabat Presiden RI, Jokowi akan menjadi boneka keluarga Riady dan kartel modal di belakangnya.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com