Indonesia perlu menyikapi tema pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke-60 19-24 April, di Bandung, Jawa Barat. Semua pihak perlu diingatkan Indonesia saat ini merupakan negara yang hidupnya berasal dari hutang luar negeri, sehingga berpotensi menjadi “boneka negara kuat.”
Demikian disampaikan staf senior bidang kajian Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas), M Hasyim dalam seminar yang bertema “Revitalisasi Dasa Sila Bandung 1955.” Seminar tersebut diselenggarakan oleh Global Future Institute, di Wisma Daria yang berada di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (14/04/2015).
“Karena itu, negara-negara pemberi hutang kepada Indonesia, bisa kita pastikan tidak mungkin memberikan hutang dengan cuma-Cuma atau tanpa pamrih. Apalagi hutang luar negeri Indonesia berasal dari negara-negara yang pernah menjajah Indonesia,” tegas M Hasyim.
Menurut Hasyim, kenyataan inilah yang harus menjadi landasan pemerintah Indonesia untuk terus menggelorakan semangat anti kolonialisme dan anti imperialisme sebagaimana pernah dikumandangkan Bung Karno harus tetap dipertahankan. Apalagi di tengah-tengah gencarnya negara-negara asing melancarkan perang asimetris(perang melalui sarana-sarana non militer) terhadap Indonesia, maupun negara-negara di kawasan Asia-Afrika.
“Bayangkan, saat ini Lulusan-lulusan terbaik Universitas kita diberikan beasiswa dan bekerja sebagai tenaga ahli di negara lain,” tambah M Hasyim. (TGR/FNI)

M Hasyim, Staf Senior bidang kajian Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) saat menyampaikan paparan pada Seminar sehari yang diselenggarakan GFI- (Hasrul/GFI)