Kolonialisme belum lagi mati. Itu jelas menjadi kesimpulan utama. Seluruh rakyat yang berada di negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Bahkan dari belahan dunia lain merasakannya kembali sekarang. Ini kenyataannya, kolonialisme telah berubah bentuk, berubah muka, berubah praktek, berubah modus operandi dan berubah aktor-aktornya. Dan kesimpulannya tidak bisa ditawar lagi.
Penjajahan gaya baru, neokolonialisme harus dilawan. Sebab dampaknya sangat mengerikan, jutaan rakyat di dunia menderita kelaparan. Bahkan ratusan juta lainnya masih dihantui kemiskinan.
Sementara segelintir orang tetap berkuasa, mengisap keuntungan dari arus perputaran kapitalnya.
Selanjutnya, surplus kapital itu masih juga diputar lagi di negara-negara miskin dan berkembang hingga sekarang.
Buku berjudul, “Neo Kolonialisme AS Di Asia, Perspektif Indonesia,” membedah secara tajam transformasi kolonialisme menjadi neokolonialisme dilihat dari perspektif Indonesia, dari penulis-penulis berlatarbelakang jurnalis yang handal, disertai dengan kemampuan analisa yang cermat.
Info Lengkap Buku:
Penulis:
- Hendrajit
- Rahadi Teguh Wiratama
- M. Abriyanto
- Satrio Arismunandar
- Agung Marsudi D. Susanto
- Dina Y. Sulaeman
Penerbit: Indonesia consulting group
Cetakan Pertama, November 2024
410 Halaman
Editor: EkaHindra
Periset: Rusman
Sampul Buku dan Tata Letak: Dedi Triyono
*Buku bisa dipesan melalui Rusman (WA: 08129282369) dan Neisya Neisya (WA: 085814939535)
