Catatan Kecil Tewasnya Osama

Bagikan artikel ini

M Arief Pranoto, Pemerhati Masalah Internasional dari Global Future Institute (GFI)

Menarik sekali mencermati kontroversi berita tewasnya Osama bin Laden yang dirilis langsung oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Barack H Obama (1/5, 2011). Maka dengan segera hampir semua media mainstream (arus utama) menggelar dialog, diskusi dan prediksi situasi pasca kematian Osama — yang intinya mengarah pada “pembenaran berita”, termasuk silang pendapat soal penguburan di laut, atau ramalan teror bakal bertambah marak dan lain-lain.

Coretan sederhana ini tak hendak nimbrung pada kental pro dan kontra –baik membenarkan atau menyalahkan, baik setuju maupun tidak– dan sebagainya. Saya menjauhi hiruk-pikuk opini, mencoba menelaah kematian Obama, eh maksudnya Osama, dari beningnya pikir dan semoga uraian ini merupakan suara batin.

Merujuk asumsi Pepe Escobar (2007), bahwa politik praktis ialah apa yang tersirat bukan apa yang tersurat. Lalu digambarkan — bila doeloe Bush Jr menyebut ada pelanggaran HAM, genosida, atau bercokol pemimpin tirani pada suatu wilayah — artinya di daerah (negara) itu terdapat minyak, emas dan gas bumi yang tengah diincarnya. Siap-siap saja!

Iraq dan Afghanistan merupakan permisalan riil dari asumsi Escobar. Ya, melalui stigma al-Qaeda pasca 11 Sepetember/WTC yang masih simpang siur sampai sekarang, Afghan pun diinvasi militer; lalu via asumsi menyimpan senjata pemusnah massal, Iraq pun dikeroyok AS dan sekutunya — kendati kedua stigma tadi belum teruji bahkan tak terbukti, namun para adidaya lain pun diam seribu bahasa. Apakah itu bermakna mereka turut serta dan ikut mencicipi?

Akan tetapi, justru inilah titik awal kejatuhan AS dan sekutu, termasuk krisis ekonomi melanda negara-negara terlibat sharing saham di Iraq dan Afghanistan –baik langsung maupun tak langsung– dalam rangka modal perang, seperti negara dalam jajaran NATO dan International Security Assestance Force(ISAF). Agaknya penerapan Politik Proteksi AS selama ini –militer maju duluan membuat kapling-kapling proyek– didukung oleh pengusaha dan donatur swasta di belakang, ternyata membentur cadas keras di Iraq dan Afghanistan. Luar biasa. Taliban yang selevel pemberontak bisa melawan bahkan mengobrak-abrik para serdadu yang berbekal peralatan tempur canggih lagi modern berasal dari 42 negara tergabung aliansi NATO dan ISAF selama 10 tahun lebih (sejak 2001).

Alhasil — investasi trilyunan dolar AS pun tidak sesuai harapan, malah memetik khabar duka cita, tak sedikit tentara gila, cacat, trauma dan bahkan di internalnya memetik protes warga karena ekonomi negara tak terurus. Muncul kasus moral dan sosial disana-sini. Angka dan jumlah pengangguran kian membengkak, sedang badai Tornado seperti tak kunjung henti melabrak beberapa negara bagian di AS. Ampun deh!

Singkat kata, ibarat proyek — perburuan al-Qaeda usai sudah dan Osama dianggap gagal menjalankan skema War on Terror (WoT) alias Perang Melawan Teroris yang dicanangkan Bush Jr dekade 2001-an lalu. WoT tutup buku. Maka apapun kini judul skenario  –entah tewasnya raja teroris, atau jihad bakalan lanjut, atau cerita sukses kepemimpinan Obama menjelang Pemilu 2012 di negaranya dan seterusnya, intinya adalah bahwa AS kini tidak lagi mengurusi terorisme, sebab “energi”-nya telah terkuras sedang hasilnya nihil justru KEBANGKRUTAN EKONOMI menghantui negara.

Skenario berikut (mungkin), secara berangsur akan terjadi gelombang besar penarikan militer AS beserta sekutunya meninggalkan bumi Iraq dan Afghanistan. Ya, daripada meninggalkan medan tempur dengan judul “kalah perang”, akan lebih baik jika pulang alasan misi berakhir. Ya, Osama bin Laden, gembong teroris global telah tewas diserbu US Navy SEAL, pasukan elit AS, lalu gemuruh pun bersorak menyambut kepulangan tentaranya!

Coretan tak ilmiah ini cuma wacana (pemikiran), bukan analisa, atau pembenaran apalagi bermaksud mengklaim sebagai kebenaran. Sama sekali tidak. Coretan ini masih lebar terbuka untuk kritik dan saran dalam koridor diskusi, guna mencari kebenaran sesungguhnya. Demikianlah adanya.

Terimakasih

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com