Cina berambisi untuk ekspansi ekonomi ke Bulan dengan menciptakan zona ekonomi di luar angkasa pada 2050.
Zona baru akan mencakup area luar angkasa dekat Bumi, Bulan, dan di kawasan sekitar, kata Bao Weimin, kepala komisi sains dan teknologi di China Aerospace Science and Technology Corporation (CAST), seperti dikutip dari RT.com (4/11/2019).
Proyek ini dapat menghasilkan sekitar US$ 10 triliun atau sekitar Rp 140 ribu triliun untuk Cina, menurut laporan koran Science and Technology Daily, mengutip para pakar industri.
Dalam sebuah laporan tentang pengembangan zona ekonomi Bumi dan Bulan, Bao mengatakan bahwa wilayah tersebut memiliki potensi ekonomi yang sangat besar dan oleh karenanya Cina harus mempelajari sistem transportasi luar angkasa yang andal dan murah antara Bumi dan Bulan.
Dikutip dari media pemerintah Global Times, Bao berjanji untuk menyelesaikan penelitian dasar dan membuat terobosan pada teknologi utama sebelum 2030 dan membangun sistem transportasi pada 2040. Pada 2050, Cina dapat berhasil membangun zona ekonomi luar angkasa Bulan dan Bumi.
Cina telah dengan cepat mengembangkan sektor luar angkasa dan mempelajari Bulan dalam beberapa tahun terakhir. Pada awal 2016, Zhang Yulin, yang saat itu wakil kepala komandan program luar angkasa berawak Cina, mengatakan kepada media bahwa mereka memiliki rencana untuk menjelajahi luar angkasa di Bulan-Bumi.
Pada bulan Juli, perusahaan swasta i-Space (juga dikenal sebagai Beijing Interstellar Glory Space Technology) meluncurkan roket pengangkut dalam misi orbital pertama yang sukses oleh industri ruang angkasa komersial Cina. Tahun lalu, Cina meluncurkan satelit Chang’e 4 dan berhasil mendarat di sisi gelap Bulan pada 3 Januari.