Salamuddin Daeng, Pengamat Pusat Kajian Ekonomi Politik Universitas Bung Karno
TERBAYANG OLEH ANDA…ketika mendapat vaksin. Lalu dimasukkan atau disuntikkan kedalam tubuh anda dan anak anda, tapi anda tidak tahu virus apa yang sedang dimasukkan, darimana asalnya, apa akibatnya kepada tubuh anda, pasti anda tidak pernah mendapatkan penjelasan yang lengkap, karena anda tidak cukup berani untuk bertanya.
BELUM LAGI JIKA YANG DIMASUKKAN KE TUBUH ANDA ADALAH VAKSIN PALSU, bagaimana virus dalam vaksin palsu itu dihasilkan, apakah dari virus hewan atau binatang, apa dampaknya?
Pasti akan semakin gelap dan tidak ada penjelasan tentang itu. Begitu banyak vaksin yang diperlukan oleh tubuh anda untuk kebal dari berbagai penyakit sehingga muncul sebuah artikel gila yang mengatakan bahwa seorang bayi sanggup menampung 20 ribu vaksin…ngeri sekali dorongan untuk mengkonsumsi virus virus tersebut.
MEMANG! Vaksin adalah bisnis yang besar. Nilai bisnisnya pada 2020 diperkirakan akan mencapai 60 miliar dolar lebih. Inilah yang perusahaan perusahaan raksasa di seluruh penjuru dunia sedang mengejarnya.
Lalu siapa yang menjadi agen pemasaran mereka, salah satunya adalah World Health Organoization (WHO). Organisasi kesehatan dunia tersebut ditenggarai merupakan agen utama perusahaan farmasi. Bahkan sekarang mereka mengabaikan sama sekali kritik publik agar WHO melepaskan ketergantungan pada para pebisnis.
Lebih dari 30 persen dari kontribusi untuk anggaran WHO 2011-2012 berasal dari donor swasta, yakni mencapai US $ 4,9 miliar. Sudah pasti kontribusi ini diperuntukkan untuk tujuan tertentu, yang memungkinkan para donor untuk secara langsung mempengaruhi kerja WHO.
The Bill & Melinda Gates Foundation adalah contoh utama. Dengan kontribusi sekitar US $ 220 juta, yayasan adalah donor terbesar kedua untuk anggaran WHO saat ini – setelah Amerika Serikat dan sebelum Inggris di tempat ketiga. Gates sendiri telah berinvestasi lebih dari $ 25 miliar dalam program kesehatan di seluruh dunia dalam 10 tahun terakhir. Uang tersebut berasal dari hasil dari perusahaan terkenal di industri kimia, farmasi dan makanan.
Yayasan The Bill & Melinda Gates Foundation lebih memilih untuk mendukung obat yang dipatenkan serta vaksin dan WHO telah bekerja dengan patuh untuk mereka dan menjadikan kemetrian kesehatan di seluruh dunia sebagai cabang cabangnya termasuk di Indonesia telah dijadikan sebagai “TOKO OBAT”.
Facebook Comments