Demokrasi Harus Membebaskan Kita Dari Keterkungkungan dan Jeratan Para Pemilik Kuasa dan Modal

Bagikan artikel ini

Sari Putri, Salah Satu Pemrakarsa Gerakan Occupy Jakarta

Seharusnya demokrasi tak hanya membebaskan kita untuk mengeluarkan pendapat dan pikiran kita, tapi juga harus bisa membebaskan kita dari segaula keterkungkungan dan jeratan-jeratan yang diciptakan oleh para pemilik kuasa dan modal.

Menurut hemat saya, Demokrasi Representatif yang diterapkan saat ini, membutuhkan dua hal untuk melanggengkan target-targetnya, sekaligus mencegah agar tidak tercipta suatu tatanan demokrasi yang sejati:
1. Politik uang.
2. Kekerasan (Violence & Abuse).

Untuk itu, mari kita perhatikan anatomi dari kekuatan Demokrasi Representatif tersebut, yaitu pemilik kuasa dan modal yang kita sebut Kekuatan 1 persen.

Pertama. Kepalanya adalah politik yang korup, yang sel-selnya adalah elite politik, yang saraf-sarafnya adalah jejalur birokrasi dimana kesemerawutan menyembunyikan jalan-jalan pintas rahasia yang hanya diketahui dan dipahami oleh calo-calo.

Kedua. Jantungnya adalah ekonomi elitis, dimana akses sumberdaya adalah eksklusif dan tak terjamah, dimana pengetahuan serta informasi tentangnya disembunyikan di balik berkas-berkas memo, portfolio dan bon-bon hutang raksasa, yang bisa hidup dengan mengumpulkan dan mempertahankan daya kerja finansial tetap di situ-situ saja.

Sedangkan sang mesin bernama “satupersen”, 99 persen manusia dengan demikian adalah ternak yang tak menyadari ladangnya. Merumput di bawah matahari, menunggu untuk disembelih, atau diperas. Ladang yang seolah-olah tempat hidup yang nyaman itu adalah lapangan yang disediakan dan direkayasa agar para ternak tak pergi kemana-mana; digembala agar tak keluar dari pagar, dan tetap merumput dengan senangnya. (Occupy Jakarta Occupy Bali Occupy Indonesia).

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com