Forum Diaspora Berbagi: “Harapan, Peluang dan Tantangan Perekonomian Indonesia dan Global 2020”, 16 November 2019

Bagikan artikel ini

Bertempat di Ruang Nusantara KBRI Manila, Indonesian Diaspora Network (IDN) Manila bekerjasama dengan KBRI Manila dan PPIF (Perhimpunan Pelajar Indonesia Filipina) menyelenggarakan Forum Diaspora Berbagi bertemakan “Harapan, Peluang dan Tantangan Perekonomian Indonesia dan Global 2020” pada 16 November 2019, pukul 13.30-17.30.

Forum Diaspora Berbagi ini dihadiri sekitar 50 peserta, termasuk Ketua IDN Global Said Zaidansyah dan Wakil Kepala Perwakilan RI Manila Widya Rahmanto.

Topik ini diangkat sebagai refleksi akhir tahun atas kinerja perekonomian Indonesia dan respon terhadap perkembangan krisis perekonomian dunia akibat meningkatnya perang dagang AS dan RRT (Republik Rakyat Tiongkok) yang berimbas global.

Ketua IDN Manila Tourino Dilaga menyampaikan program kerja Diaspora tahun 2019 dan kontribusinya bagi masyarakan Indonesia di Manila.

Sementara itu, Presiden IDN Global Said Zaidansyah menekankan pentingnya ‘talent pool’ Diaspora di sejumlah negara untuk berkarya dan berkontribusi memajukan perekonomian Indonesia.

Wakil Kepala Perwakilan RI Manila Widya Rahmanto menyampaikan pentingnya peran diaspora dalam mensukseskan program pemerintah dan ambil bagian bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.

Narasumber pertama Edimon Ginting, Economist dari Asian Development Bank (ADB) menyampaikan prospek pertumbuhan ekonomi negara berkembang Asia tahun 2019 dan diperkirakan melamah pada tahun 2020 akan melemah menyusul eskalasi ketegangan perang dagang dan tarif yang AS dan RRT.

Nilai perdagangan negara-negara di Asia menurun dibandingkan periode sebelumnya.

Untuk pertumbuhan Ekonomi Indonesia sendiri, Edimon menyebutkan akan berkisar diangka 5% dengan konsumsi domestik yang menguat di moderasi oleh melemahnya ekspor dan berkurangnya nilai investasi domestik. Defisit transaksi berjalan diperkirakan menurun dan ditutupi oleh surplus dalam Investasi langsung luar negeri dan investasi portofolio.

Dalam sesi tanya jawab disampaikan bahwa untuk pertumbuhan ekonomi bisa dicapai diatas 5%. Edimon mengatakan kebijakan moneter masih berpeluang mendukung pertumbuhan dengan laju inflasi terkendali dalam beberapa tahun belakangan. Penurunan suku bunga diharapkan menstimulasi pertumbuhan kredit. Sementara itu, kebijakan fiskal dipertahankan melalui belanja pemerintah yang terukur dan tepat sasaran. Dorongan pertumbuhan lebih besar diharapkan dari meningkatnya produktifitas dan inovasi melalui ekonomi digital dan “global value chain”.

Sementara itu, Director & Founder Alfamart Philippines Robert Kwee menyampaikan topik kiat sukses berbisnis di Filipina dengan case study Alfamart yang dalam 5 tahun sejak 2014 yang berhasil membuka lebih dari 750 cabang di Filipina dan berancana ekspansi hingga 1100 toko pada tahun 2020. Robert juga mengajak Diaspora berkontribusi dalam Visi Indonesia 2045, melalui sinergi dan penguatan skill diri dan SDM Indonesia kedepannya.

Selanjutnya, Fungsi Ekonomi KBRI Manila Arief Adnan menjelaskan Peran pemerintah dan KBRI Manila dalam mendukung pelaku bisnis Indonesia di Filipina. Disinggung pula 5 program prioritas pemerintah Indonesia 2019-2024 berkaitan dengan pembangunan SDM, penyederhanaan birokrasi, pembangunan infrastuktur, penyederhanaan regulasi dan transformasi ekonomi.

Arief menambahkan diplomasi ekonomi menjadi prioritas Kementerian Luar Negeri kedepannya untuk menarik Investasi dan meningkatkan perdagangan, termasuk bagaimana BUMN dapat melakukan ekspansi bisnis di Luar Negeri.

Sesi diskusi yang di moderatori Patra Azwar dari Goodyear Philippines berjalan lancar dan mampu menstimulasi keinginan Diaspora di Manila untuk berkontribusi lebih banyak untuk mensukseskan Visa Pemerintah Indonesia 2045.

Acara dimeriahkan dengan penampilan Band Diaspora “Diaskustik” yang melantunkan lagu-lagu Indonesia dengan sajian makanan khas Indonesia.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com