Hari Samputra Agus: Literasi Tolok Ukur Kemajuan Peradaban Bangsa

Bagikan artikel ini

Disampaikan dalam Seminar Terbatas Global Future Institute tentang Teknologi, Literasi dan Musik (TELISIK) – Kamis, 24 Oktober 2024.

Hari Samputra Agus dalam keynote Speech yang disampaikan saat membuka sesi diskusi, literasi dalam maknanya yang hakiki, merupakan kemampuan menyerap apa yang didengar maupun dibaca, baik tersurat maupun tersirat. Sehingga kemampuan literasi bukan sekadar menelan mentah-mentah apa yang diserap lewat pendengaran dan bacaan pustaka, melainkan juga mampu mengunyah dan mengolahnya sehingga mengispirasi munculnya pemahaman baru.

Berarti literasi selain kemampuan membaca dan mengekresikan pikiran dan rasa, literasi juga merupakan jendela menuju pemahaman, pencerahan wawasan, bahkan penemuan jatidiri. Dengan demikian literasi juga merupakan sarana berpikir mendalam dan kritis.

Oleh sebab kemampuan literasi masyarakat dibentuk oleh lingkungan sosial dan budaya di tempat mana seseorang berada, maka literasi bukan cuma kegiatan personal, melainkan proses sosial untuk membentuk pikiran kolektif masyarakat dan bangsa.

Berarti, literasi adalah kemampuan mempertanyakan kondisi kekinian yang tidak adil, mempertanyakan norma norma sosial yang berlaku sekarang, juga kemampuan melihat perkembangan dunia dari sudut pandang beragam.

Maka dalam era digital, dan abad informasi dewasa ini, literasi tak cukup hanya kemampuan membaca dan mengekspresikan pikiran dan rasa, melainkan juga jadi sarana mengubah cara pandang dan pola pikir dalam merespons perkembangan global, regional dan lokal yang perubahannya begitu cepat dan pesat.

Dengan itu, literasi berarti juga sumber inspirasi, jendela menuju pemahaman, dan memantik pencerahan wawasan. Maka itu, pungkas Hari Samputra Agus, penguasaan literasi sebagai tolok ukur kemajuan peradaban bangsa, menjadi sangat penting. Artinya, lewat penguasaan literasi lah, daya cipta dan temuan-temuan baru muncul. Baik di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Industri, Pertanian, dan Seni-Budaya.

Di sinilah pentingnya penguasaan literasi sebagai tolok ukur kemajuan peradaban bangsa. Artinya, lewat penguasaan literasilah, daya cipta dan temuan temuan baru muncul. Di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, industri, pertanian, dan bahkan sosial dan budaya. Termasuk di ranah kesenian.

Hendrajit, Pengkaji Geopolitik, Global Future Institute (GFI)

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com