Tepat sekali dengan artikel berjudul: “Teori Ruang atau Lebensraum.” Sebenarnya negeri kita ini gemah ripah loh jinawi (kekayaan alam yang berlimpah, red). Apa-apa kita punya, SDM saat ini juga tidak kalah dengan orang luar negeri.
Banyak anak bangsa yang hebat tapi tidak ada kepercayaan diri untuk mandiri dan mengelola semua apa-apa yang sudah dimiliki, dari segi panca gatra pun demikian. Mengapa harus selalu tergantung dan yakin bahwa asing aseng lebih bisa atau tanpa asing aseng kita tidak bisa. Harusnya pemikiran demikian diubah.
Indonesia pasti bisa mandiri. Dan percaya diri harus dimunculkan. Dengan demikian semua aspek alam lingkungan akan merespon apa yang kita mau, sehingga energi yang dikeluarkan akan selalu mengarah untuk mewujudkan pada hal yang dicita-citakan.
Terkait dengan negara lain, perlu interaksi dengan tetangga kanan kiri tetapi sewajarnya saja. Jangan sampai tetangga mendominasi segala urusan dalam negeri kita. Karena negara sama persis seperti sebuah rumah tangga, jika orang lain terlalu banyak ikut dalam urusan rumah tangga akan “habis.”
Menurut saya rumah tangga adalah lingkup kecil yang simpel bisa ambil sebagai contoh. Jika segala sesuatu permasalahan terlalu bergantung pada tetangga maka itu bahaya.
Mengapa kita tidak memecahkan masalah dalam negeri dimulai dari dalam (terlebih dahulu) dimaksimalkan. Yakin bisa. Justru dengan demikian akan semakin maju dan berkembang.
Untuk itu dituntut kreatifitas dalam menemukan solusi dengan berpegang pada pengalaman
sendiri atau pengalaman negara lain.
Jangan sampai untuk urusan yang rahasia dan strategis negara kita, negara lain juga ikut mengurus dan akhirnya mengetahui kelemahan kita.
Vivi Riani, Pelaku Usaha, dan Peminat Masalah-Masalah Sosial-Budaya, tinggal di Sidoardjo, Jawa Timur
