Inggris Cuma Ingin Senjatanya Dibeli Negara-negara Arab

Bagikan artikel ini
“Negara yang intervensinya dalam urusan internal negara-negara lain menyebabkan perang, terorisme, dan kekerasan, tidak dalam posisi untuk menasihati selainnya,”ujar Bahram Qassemi.
Dia menambahkan, ucapan-ucapan May berpangkal pada perubahan hubungan antara Inggris dan Uni Eropa. Perubahan hubungan ini menimbulkan problem dalam kepentingan dan posisi internasional negara monarki ini. Sebab itu, May mengeluarkan pernyataan tak berdasar terkait pemerintah dan rakyat Iran. Tujuannya adalah menarik simpati sejumlah kepala negara anggota GCC.
“Tampaknya, pernyataan-pernyataan seperti ini dikeluarkan guna menjalin kesepakatan jual-beli senjata antara Inggris dan negara-negara Teluk. Pada akhirnya, ini akan memperparah krisis akibat kejahatan perang di Yaman, Suriah, Bahrain, Irak, dan negara-negara Islam di kawasan,”ungkap Qassemi.
Iran Tolak Tuduhan Politisasi Haji
Qassemi juga membantah tuduhan bahwa Iran mempolitisasi haji. Dia mengecam dalih yang dibuat-buat Saudi untuk melarang warga Iran melaksanakan ibadah haji. Langkah Saudi disebutnya sebagai bentuk ‘shad an sabilillah’ (menghalangi orang menempuh jalan Allah).
“Sayangnya, alih-alih bertanggung jawab atas tragedi Mina, Saudi justru tetap berupaya memanfaatkan posisinya sebagai pelayan Haramain untuk tujuan-tujuan politis,”tegasnya.
Qassemi juga menegaskan, kawasan Timur Tengah harus bersih dari senjata pemusnah massal, termasuk senjata nuklir. Menurutnya, sebagian butir statement GCC tentang kesepakatan nuklir Iran disebabkan pemahaman keliru atas isi resolusi-resolusi terkait
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com