Jejak Pentagon di Lab Bio-Militer The Lugar Center-Georgia

Bagikan artikel ini

Berkaitan dengan salah satu negara yang dijadikan beroperasinya laboatorium biologis-militer sebagai tempat uji coba, satu diantaranya adalah The Lugar Center yang berada di Georgia, salah satu negara pecahan Uni Soviet. The Lgar Center ini sejatinya merupakan laboratorium biologis yang didanai oleh kementerian pertahanan AS (Pentagon). Lokasinya hanya 17 Km dari ibukota Georgia, Tblisi.

Kalau NAMRU-2 AS yang pernah beroperasi di Indonesia selama 30 tahun lebih, The Lugar Center sejatinya merupakan program militer yang berada di bawah naungan the US Army Medical Research Unit-Georgia (USAMRU-G), yang bekerjasama dengan kontraktor-kontraktor swasta.

Seperti halnya para karhawab NAMRU-2 AS di Jakarta, USAMRU-G yang para karyawannya berasal dari kalangan personil militer maupun sipil AS, mendapat status kekebalan diplomatik/diplomatic immunity. Sehingga dalam menjalankan misi militer terselubungnya di Georgia berdasarkan arahan dari Pentagon, dapat bergerak secara bebas tanpa pantauan dari aparat lokal pemerintah Georgia.

Atau setidaknya, para aparat birokrasi pemerintahan Georgia yang bersekongkola dengan pemerintah AS, punya dalih bahwa mereka tidak punya akses untuk mengetahui aktivitas penelitian maupun hasil penelitian yang resminya dilakukan di laboratorium biologis The Lugar Center.

Baca sebagai bandingan:

The Richard Lugar Lab Georgia, Laboratorium Bio Militer Berkedok Fasilitas Kesehatan Publik (Bagian II)

 The Richard Lugar Lab Georgia, Laboratorium Bio Militer Berkedok Fasilitas Kesehatan Publik (Bagian I)

Menurut beberapa informasi yang diperoleh dari beberapa kontaktor pemerintah federal AS, menjelaskan adanya kegiatan-kegiatan militer di The Lugar Center. Antara lain aktivitas penelitian mengenai agen pathogen seperti Antrax dan Tularemia maupun beberapa penyakit wabah akibat virus Crimean -Congo Hermorrhagic Fever). Bahkan beberapa sampel untuk penelitian-penelitian masa depan.

Tak pelak lagi beberapa informasi tersebut mengindikasikan adanya perang biologis yang dilancarkan para ilmuwan AS atas perintah Pentagon dengan menggunakan status kekebalan diplomatiknya sebagai karyawan The Lugar Center.

Baca juga:

BC: US-funded “Disinformation Oversight” of Bio Weapons Prevention Programmes in Georgia

Laboratorium biologis-militer sejenis The Lugar Center nampaknya ada di paling tidak 25 negara di pelbagai kawasan dunia. Dan program militer dan pengembangan senjata biologis tersebut mendapat bantuan dana dari The Defense Threat Reduction Agency (DETRA) dengan dana sebesar 2,1 miliar dolar AS. Tentunya atas arahan dan persetujuan dari Pentagon dan Angkatan Darat AS.

Adapun DETRA telah mempekerjakan para ahli secara outsourcing berdasarkan program militer yang bekerjasama dengan beberapa perusahaan swasta, yang tidak diharuskan bertanggungjawab kepada kongres AS, sehingga mampu beroperasi dan bekerja secara bebas di luar jangkauan hukum. Itulah sebabnya para karyawan sipil AS yang bekerja di beberapa lab biologis militer seperti The Lugar Center, diberi status kekebalan diplomatik, padahal mereka ini bukan dari kalangan korps diplomatik kementerian luar negeri.

Dengan demikian modus operandi praktek semacam itu digunakan oleh badan intelijen CIA untuk menyamarkan seluruh aktivitas rahasia para agen-agennya.

Sekedar informasi terkait beberapa perusahaan swasta yang terlibat dalam program militer di The Lugar Center-Georgia antara lain: CH2M Hill, Battelle dan Metabiota. Selain kerjasama dengan Pentagon, ketiga perusahaan kontraktor swasta tersebut juga menjalin kerjasama penelitian bioglogis untuk kepentingan CIA maupun beberapa instansi pemerintah AS lainnya. CH2M Hill mendapat gelontoran dana untuk kontrak kerja dengan  DETRA sebesar 341,5 juta dolar AS untuk program laboratorium biologis di Georgia, Uganda, Afghanistan, Irak dan Asia Tenggara.

Beberapa negara yang serupa dengan The Lugar Center di Georgia, juga rupanya juga beroperasi di Afghanistan, Armenia, Uganda, Tanzania, Irak, dan Vietnam. Maka dari itu, sangatlah beralasan bagi pemerintah Indonesia dan juga mitra-mitranya dari ASEAN, untuk mewaspadai dan mencegah munculnya kembali laboratorium-laboratorium bertujuan ganda seperti NAMRU-2 AS yang sempat beroperasi cukup lama di Indonesia dan beberapa negara ASEAN lainnya.

Hendrajit, pengkaji geopolitik, Global Future Institute (GFI)

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com