Kerjasama NSA dan Beberapa Perusahaan Telekomunikasi AS Bermula Sejak Program STELLAR WIND

Bagikan artikel ini

Keterkaitan antara perusahaan IT Amerika Serikat sebagai mesin mata-mata pemerintah, bermula sejak terjadinya peristiwa pemboman gedung WTC dan gedung Pentagon pada Septemebr 2001. Sejak itulah internet sebagai bagian dari pesatnya teknologi informasi dan komunikasi kemudian digunakan sebagai teknologi penyadapan dan bahkan spionase.

Ketika peristiwa September 2001 itu terjadi, NSA-badan intelijen terbesar dan paling rahasia di AS, dipimpin oleh marsekal Angkatan Udara Michael Hayden. Menyusul kejadian itu, direktur CIA saat terjadinya aksi terorisme itu, George Tenet, bertanya  kepada Hayden “bisakah NSA lebih agresif dalam mengerahkan kekuatannya yang luarbiasa untuk memanfaatkan komunikasi elektronik dan informasi telepon berskala sangat besar untuk menghantam balik teroris?

Rupanya di sinilah awal mulanya NSA begitu terlibat dalam penggunaan mesin-mesin mata-mata pemerintah AS, yang pada perkembangannya lingkup operasi intelijen dan spionasenya melampaui tugas jangka pendeknya menangkal aksi terorisme menyusul terjadinya pemboman WTC dan Pentagon September 2001. Jadi NSA pada perkembangannya kemudian menjadikan peristiwa aksi terorisme tersebut sebagai dalih untuk meningkatkan kewenangannya pada tingkat yang melewati batas hukum yang dibolehkan.

Sejak diresmikan pada 1952, keberadaan NSA memang semakin menyeramkan dan misterius ketika tetangganya yang juga berbasis di Maryland, terdapat sejumlah fasilitas militer AS yang sensitive dan rahasia seperti Fort Detrick, yang dikenal sebagai pusat pengembangan program senjata biologi AS. Dan Edgewood Arsenal, yang merupakan pusat pengembangan program senjata kimia. Namun NSA tetap yang paling rahasia di antara semuanya. Anggaran dan personilnya pun merupakan bagian dari rahasia negara.

NSA sendiri memiliki misi untuk mengumpulkan data intelijen dari berbagai penjuru dunia. Ini artinya segala sesuatu yang berasal dari elektronik seperti radio, microwave, intersepsi satelit, dan komunikasi internet, kemudian didayagunakan sebagai mesin mata-mata pemerintah AS.

Bahkan menjelang serangan 9/11, seperti ditulis oleh Luke Harding dalam bukunya berjudul The Snowden Files, sebetulnya NSA telah melakukan eksperimen namun terpaksa ditangguhkan karena terkendal oleh aspek legal dari Foreign Intelligence Surveillance Act (FISA). Yang mana melalui undang-undang ini, NSA tidak boleh menyentuh jalur komunikasi di AS atau yang melibatkan warga AS, kecuali jika badan itu mengantungi izin dari pengadilan.

Menurut Luke Harding, sedianya NSA bermaksud membangun apa yang disebut sebagai rantai kontak (contact chaining) dalam rekaman komunikasi, atau metadata, yang diterimanya. Rantai kontak adalah sebuah proses untuk membangun hubungan antara pengirim dan penerima pesan bserta kontak mereka. Dengan pengerjaan yang cermat dan teliti, program ini telah mampu membuat suatu peta hubungan antar orang tanpa harus terlibat secara langsung dalam pembicaraan mereka maupun membaca isi pesan e-mail mereka. Jauh sebelum keberadaan Facebook dikenal masyarakat, NSA telah bemain dengan apa yang nantinya oleh jejaring sosial disebut sebagai social graph.

Jadi sejak NSA di bawah kepemimpinan Hayden pada masa pemerintahan George W Bush, telah disiapkan sebuah program baru yang dijalankan secara rahasia. Ada empat aspek yang akan mendapatkan perhatian besar di dalam program itu, yaitu komunikasi, telepon, metadata telepon, komunikasi internet seperti e-mail dan pencarian di web, serta metadata internet. NSA berusaha mengumpulkan data dari keempat aspek tersebut sebanyak mungkin.

Program yang kelak dinamakan STELLAR WIND yang diluncurkan pada saat pemerintahan Bush itu, juga merupakan rantai kontak dari luar negeri ke AS yang kemudian juga diintai oleh NSA, sehingga badan intelijen AS itu mampu mencuri data komunikasi yang berasal dari luar negeri meski data itu hanya sekadar melewati AS.

Singkat cerita, program STELLAR WIND sangat rahasia dan tidak banyak orang yang tahu. Bahkan pemimpin NSA Michael Hayden berusaha menjauhkan instruksi Presiden Bush itu dari domain publik. Hanya pengacara NSA dan sekitar 90 karyawan yang menjalankan program ini yang mengetahu keberadaan  STELLAR WIND. Sebagian besar angggota Kongres juga tidak mengetahui keberadaan STELLAR WIND. Hanya petinggi Partai Demokrat dan Republik yang duduk di komite intelijen Senat dan DPR AS yang diberi bocoran tentang program rahasia itu. Sampai Januari 2007, hanya 60 dari 525 legislator AS di Capitol Hill yang mengetahui dengan jelas STELLAR WIND.

Nampaknya keterlibatan beberapa perusahaan besar di bidang telekomunikasi dan komunikasi sebagai mesin mata-mata pemerintah bermula sejak diluncurkannya program STELLAR WIND.

Catatan internal NSA yang berhasil dibocorkan Snowden menunjukkan bahwa mitra swasta badan intelijen AS yang tidak disebutkan namanya, mulai memasok isi rekaman telepon dan internet dari luar negeri pada Oktober 2001, bulan pertama program itu dijalankan. Dan juga metadata telepon dan internet dari dalam negeri AS pada bulan berikutnya.

Volume lalu lintas komunikasi yang dibuka oleh perusahaan telekomunikasi itu untuk NSA sangat besar. Infrastruktur yang dikendalikan oleh “tiga mitra korporat” besar telekomunikasi dan penyedia layanan internet, begitu NSA menyebutnya, melayani sekitar 81 persen panggilan internasional yang melewati sistem AS.

Cerita tentang kaitan antara NSA dan perusahaan telekomunikasi semakin fantastik ketika Presiden Barrack Obama pun secara diam-diam meneruskan dan memperluas praktek mata-mata era pemerintahan Bush. Salah satu yang kemudian terungkap adalah adanya perintah rahasia pengadilan kepada Verizon tertanggal 25 April 2013, yang mana isinya adalah perintah paksa kepada salah satu penyedia layanan telekomunikasi terbesar di AS tersebut untuk menyerahkan rekaman telepon jutaan pelanggannnya yang juga warga AS kepada NSA.

Verizon memberikan rincian pribadi rekaman tersebut setiap harinya. Dengannya, NSA mendapatkan informasi mengenai semua panggilan dalam sistemnya, baik dari dalam AS maupun dari luar negeri.

Ini menjadi bukti nyata bahwa NSA telah menjaring secara besar-besaran rekaman jutaan warga AS tanpa peduli apakah mereka telah melakukan kejahatan dan terlibat terorisme, atau tidak.

Dokumen tersebut berasal dari pengadilan Foreign Intelligence Surveillance Act (FISA) yang ditandatangani oleh Hakim Roger Vinson. Dokumen tersebut memberikan wewenang tanpa batas pada pemerintah AS untuk menyedot metadata telepon selama 90 hari sampai 19 Juli 2013.

Besar kemungkinan, atau patut dicurigai, berdasarkan penyingkapan ini, jika NSA juga melakukan pemaksaan yang sama terhadap operator telepon selular lain supaya menyerahkan data serupa kepada badan intelijen AS tersebut.

Hendrajit, pengkaji geopolitik, Global Future Institute (GFI)

 

 

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com