Dalam mempengaruhi kebijakan strategis untuk kepentingan Yahudi di Amerika, rupanya tidak saja melalui Gedung Putih, siapapun presidennya, melainkan juga melalui Kongres yang berpusat di Gedung Capitol Hill. Modus yang ditempuh, mengundang beberapa anggota Kongres AS berkunjung ke Israel. Yang mana per orangnya lobi Yahudi AS mengeluarkan biaya 10.000 dolar AS.
Alison Weir, Direktur Eksekutif If American Knew, membuat sebuah tulisan yang cukup informatif dan mendalam betapa kuatnya pengaruh Lobi Yahudi di Amerika Serikat. Salah satunya adalah AIPAC dan AIEF.
Baca: AIPAC Takes Newly Elected Congress Members, CNN’s Setmayer on Propaganda Trips to Israel
Inilah yang dinikmati oleh enam anggota Kongres AS dari negara bagian California (Northern California) yang dipandang sebagai para pemimpin progresif, mengadakan kunjungan ke Israel selama seminggu. Menariknya, di antara keenam anggota Kongres AS itu, terdiri dari para anggota Kongres yang pro Donald Trump maupun yang beroposisi.
Dari kubu Partai Republik pendukung Trump adalah Tim Burchet dan Dan Crenshaw, dan Denver Reggleman. Adapun dari partai Demokrat adalah Susie Lee, Elaine Goodman, dan David Throne. Rombongan ini diberi nama Northern Pacific Progressive Leaders dan Southern Pacific Progressive Leaders.
Perjalanan para anggota Kongres AS ke Israel ini sepenuhnya atas biaya dari sebuah organisasi Yahudi bernama the American Israel Education Foundation (AIEF), yang merupakan organ perpanjangan tangan dari sebuah lobi Yahudi yang sangat kuat di Amerika, yaitu AIPAC (American Israel Public Affairs Committee). AIEF berdiri pada 1989 untuk meningkatkan dan mengembangkan apa yang menjadi tujuan strategis AIPAC.
AIPAC sendiri diyakini berbagai kalangan pengkaji kebijakan luar negeri sangat berpengaruh kuat dalam menekan dan mempengaruhi kebijakan-kebijakan luar negeri AS yang sebelumnya dipayungi terlebih dahulu melalui keluarnya undang-undang yang menguntungkan Israel dari Kongres.
Dengan demikian, kunjungan keenam anggota Kongres AS ke Israel tersebut dimaksudkan untuk mempromosikan dukungan AS kepada Israel. Seraya mengesampingkan adanya pelanggaran Hak-hak asasi manusia dan pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel. Lebih menariknya lagi, melalui program kunjungan ke Israel itu, AIPAC berhasil menguras anggaran negara yang berasal dari pajak rakyat Amerika sebesar 10.000 dolar AS per orang-nya ke Israel. Biaya enam orang berarti 60.000 dolar AS. Belum biaya-biaya yang dialokasikan untuk perangkat-perangkat pendukung lainnya.
Maka kalua kita buat bandingan. Beberapa orang sempat dituduh sebagai agen asing terkait beberapa kegiatan Rusia maupun Cina. Namun Lobi Yahudi AS sudah bekerja mempengaruhi kebijakan-kebijakan strategis AS baik di Gedung Putih maupun Capitol Hill untuk kepentingan Israel selama bertahun-tahun. Bahan ketika kemudian terungkap keterlibatan pucuk pimpinan AIPAC dalam menyerahkan beberapan dokumen rahasia negara kepada Israel, kasus malah segera ditutup. Penyidikan dihentikan.
Selain itu AIPAC sebagai Lobi Yahudi di AS memang cukup cerdik dan licin menghindari ranjau-ranjau hukum yang sebenarnya sudah dirancang Kongres. Misal pada 2007 lalu keluar undang-undang melarang organisasi-organisasi yang bergerak sebagai pelobi kepentingan Israel, menyeponsori perjalananan pejabat pemerintah atau Kongres ke Israel.
Sayangnya, undang-undang itu ada beberapa loophole alias celah yang kemudian dimainkan AIPAC untuk tetap memperakarsai dan mendanai perjalangan pejabat-pejabat public AS ke Israel. Itulah latarbelakang mengapa kemudian AIEF secara resmi mengambil-alih program yang semula secara langsung ditangani oleh AIPAC. Biaya yang totalnya dikeluarkan AIEF sebesar 85 juta dolar AS itu selain untuk biaya pesawat, hotel, makan-makan, biaya tour, dan sebagainya.
Selain itu, AIEF juga membiayai perjalanan kunjungan ke Israel bagi kalangan veteran militer, para pebinisnis dair berbagai ras, para guru, olahragawan, mahasiswa, maupun para politisi dari berbagai tingkatan. Mereka benar-benar dimanjakan dan dibuat sepuas-puasnya selama kunjungan ke Israel.
Maka meskipun tidak ada arahan eksplisit atau gamblang dari pihak AIPAC maupun AIEF untuk selalu patuh dan tunduk pada arah kebijakan dan kepentingan nasional Israel, namun para anggota Kongres AS itu pastilah menyadari bahwa nasib dan prospek karier politik masa depan mereka sebagai politisi maupun pejabat publik, berada di tangan para pelobi Yahudi AS. Yang salah satunya yang terkuat adalah AIPAC dan AIEF.
Diolah kembali dan Diulas oleh Hendrajit, Pengkaji Geopolitik Global Future Institute (GFI)