Kita Sudah Kebablasan, Saatnya Kembali ke Dasar Filosofis UUD 1945

Bagikan artikel ini
Ekonomi tidak dapat ditempatkan sebagai ideologi, apalagi pada hal-hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Pun adanya liberalisasi pendidikan membuat Indonesia dipaksa menanggung beban berat pengangguran intelektual.
Di bidang tenaga kerja, dengan adanya sistem kontrak, di wilayah saya banyak sekali warga tidak serius bekerja menjelang kontraknya habis. Kita lihat juga banyak tenaga kerja harus ke luar negeri, tetapi di sana yang diperoleh siksaan, perlakuan tidak senonoh bahkan banyak yang dipulangkan kembali ke Indonesia karena izin tempat tinggalnya tidak diperpanjang.Bagaimana pun jika di luar negeri bangsa kita tetap menjadi kelas dua.
Saya menulis dalam buku ini, semua ideologi pasti bertujuan baik agar masyarakatnya adil dan makmur. Tetapi sebetulnya kita sudah memiliki ideologi Pancasila, yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Itu pun sekarang hanya muncul kalau kita sedang bersengketa dan kena musibah, tetapi jarang kita lihat di dalam kehidupan sehari-hari.
Tahun 2014 ini adalah tahun menentukan bangsa ini apakah tetap maju ke depan, atau tetap berada di tempat. Masalahnya budaya asli bangsa ini belum bisa menerima hal-hal bersifat “individu”, tetapi kebersamaan atau gotong royong yang termuat dalam sila-sila Pancasila. Satu-satunya jalan jika pemerintahan baru terbentuk, ya mengembalikan falsafah hidup sesungguhnya bangsa Indonesia ini yang dimulai dengan mengamandemen UUD 1945 setelah mengalami perubahan sebanyak empat kali. Saya menyebutnya perubahan-perubahan itu kebablasan.
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com