Magnetnya Prabowo di Pilpres

Bagikan artikel ini

Amril Jambak, Wartawan di Pekanbaru, Riau

PENCAPAIAN perolehan suara dalam pemilihan umum legislatif (Pileg) yang diraih Partai Gerindra merupakan perjalanan panjang partai berlambangkan Garuda tersebut untuk meraih sukses. Dalam penghitungan cepat, Gerindra menempati urutan ketiga, dengan perolehan suaran 11,80 persen. Apakah kesuksesan ini nantinya juga mengikuti perjalanan menuju kursi R-1.

Memang tidak mudah. Tapi yang ditangkap penulis, pergerakan Prabowo Subianto dan orang-orangnya mulai bergerak ‘bawah tanah’ . Pastinya dengan harapan dan keinginan untuk menuju Istana Negara. Di lain pihak, penulis juga mencatat, parpol Islam akan membentuk poros tengah.

Di sisi lain juga, parpol Islam satu per satu sudah ‘mendekatkan’ diri dengan tiga parpol perolehan suara terbanyak, yakni PDIP, Golkar dan Gerindra.

Kita tahu sendiri, sedari awal PPP yang telah merapatkan diri ke Gerindra. PKB ke PDIP, dan parpol lainnya masih menunggu kepastian rekapilulasi manual KPU.

Tapi itu semua hanya bertahan sesaat. Partai Amanat Nasional (PAN) terakhir ini disebut-sebut akan berkoalisi dengan Partai Gerindra. Tak tanggung-tanggung, muncul di berbagai media cetak dan elektronik dan media online, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sudah berpasangan dengan duet Prabowo-Berjasa.

Mengenai duet ini juga tidak dibantah Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon mengakui, pihaknya menjalin komunikasi intensif dengan Partai Amanat Nasional. Bahkan komunikasi itu sudah terjalin sejak sebelum pemilihan anggota legislatif pada 9 April 2014 lalu.

“Kami dengan Pak Hatta memang kan sudah lama sebelumnya juga, bahkan sebelum pileg, sebulan sebelumnya masih bertemu,” kata Fadli kepada wartawan di kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2014).

Begitu juga dengan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa tak membantah maupun membenarkan kabar tersebut. Menurut Hatta, pihaknya masih membicarakan tentang duet tersebut.

“Masih dalam pembicaraan, belum,” kata Hatta usai acara APKASI International Investment Summit di Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2014).

Wasekjen PAN Teguh Juwarno menyatakan PAN serius mempertimbangkan realisasi duet itu. “Itu jadi pertimbangan serius Ketua Umum,” kata Teguh saat berbincang dengan detikcom, Senin (14/4/2014).

Jika itu adanya, dipastikan dukungan terhadap pasangan ini akan banyak. Secara psikologis, Partai Demokrat tentu juga akan merapat ke koalisi ini. Bagaimana tidak, hubungan antara Hatta Rajasa dengan Susilo Bambang Yudhoyono sangat kental, yakni besanan.

Kalau dikalkulasikan persentase sementara ini totalnya 35,7 persen, yakni Partai Gerindra 11,80 persen, PPP 6,70 persen, PAN 7,50 persen, dan Demokrat 9,70 persen.

Belakangan ini juga muncul, bahwa PDIP tidak deal dengan PKB. Bahkan PKB sendiri beralih mencari jalan untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra. Nah, jika ditambahkan lagi, kekuatan koalisi ini semakin membaik, yakni sebesar 44,9 persen.

Pertanyaannya, apakah Prabowo menjadi magnet bagi parpol? Jawaban sementara penulis, ia. Kondisi ini memuluskan pencalonan mantan Danjen Kopasus ini menuju Kursi RI-1. Tentunya dengan hitung-hitungan yang matang bagi parpol tersebut.

Jika Prabowo magnet bagi parpol. Apakah Prabowo juga magnet bagi seluruh pemilih (wajib nyoblos, red) yang ada di Tanah Air.

Tentunya bukan perkara mudah, karena masih ada capres lain yang siap bertarung dalam Pilpres, sebut saja Jokowi, Aburizal Bakrie dan mungkin ada calon lainnya.

Yang perlu diingat, masyarakat sudah bisa menilai tentang siapa yang akan mereka pilih. Besarnya dukungan parpol, belum tentu meluluhkan hati pemilih. Tentunya merekalah bersama tim sukses yang memikirkan bagaimana cara memikat hati pemillih agar bisa menuju singgasana di Istana Presien. Ingatlah itu. Masih ada waktu tersisa untuk ‘mengambil hati’ pemilih.

Selamat berjuang para kandidat. Tinggal 84 hari lagi untuk berkompetisi.…!

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com