Tinjauan Kecil Geopolitik
Meski dengan alasan kemanusiaan serta bersifat nonpermanen atau sementara, bahwa wacana evakuasi 1000 warga Gaza ke Indonesia, sesungguhnya tidak mencerminkan sikap dan kebijakan yang berbasis geopolitik (global), bahkan terkesan justru miskin polesan geopolitik/geostragegi.
“Kenapa?”
Ada beberapa alasan strategis, antara lain yaitu:
Pertama: Geopolitik itu ilmu negara (science of the state), kata Friedrich Ratzel (1844-1904). Seyogianya, pokok-pokok kebijakan negara mutlak merujuk kepada geopolitik.
Kedua: Bahwa pengosongan Gaza nantinya justru membuat Israel semakin leluasa menduduki alias mencaplok teritoti Gaza/Palestina, sedang hal itu merupakan sasaran invasi Israel selama ini di Palestina (Gaza).
Ketiga: Tujuan utama (hidden agenda) Israel berupaya mencaplok Gaza dengan berbagai cara ialah:
1. Jangka Pendek/Menengah, misalnya, A) Projek Kanal Ben Gurion ialah projek Israel membangun kanal/terusan melalui Israel menghubungkan Teluk Aqabah dengan Laut Tengah. Kanal ini kelak bisa menyaingi Terusan Suez yang membentang melalui Mesir dan telah mengalami ‘beberapa gangguan’ dalam lintasan sejarah, contoh, pemblokiran Israel melalui Terusan Suez dan Selat Tiran; penutupan Terusan Suez (1956 – 1957); penutupan Terusan Suez (1967 – 1975); gangguan Terusan Suez 2021, dan lainnya. B) Faktor gas alam yang di Laut Mediterania Timur, khususnya temuan gas di lepas pantai Gaza. Namanya Ladang Gas Levant. Posisinya terletak di pesisir Palestina di antara Israel, Gaza, Suriah dan Lebanon. Prakiraan deposit Ladang Levant ini sekitar 122 triliun kaki kubik gas alam;
2. Jangka Panjang. Inilah proses menuju Israel Raya (Greater Israel’s) yang wilayahnya meliputi Yordania, Lebanon hingga sebagian Suriah, Irak, dan Mesir.
Nah, ketika Indonesia bersemangat untuk mengevakuasi 1000 warga Gaza ke Indonesia, bahwa secara kemanusiaan sah-sah saja bahkan patut diacungi jempol oleh karena selaras dengan Sila ke-2 Pancasila. “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”. Akan tetapi, secara geopolitik justru merupakan musibah bagi bangsa Palestina, sebab pengosongan Gaza justru mempercepat akuisisi Tanah Palestina oleh penjajah Israel.
Demikian tinjauan kecil ini dibuat. Tak ada maksud menyinggung atau menggurui siapapun terutama senior dan para pihak yang berkompeten, melainkan sekadar sharing pemikiran berbasis geopolitik.
Terima kasih.
M Arief Pranoto, Pengkaji Geopolitik Global Future Institute (GFI)
Facebook Comments