Para Tokoh dan Pemimpin Negara Dibunuh CIA? – Habis

Bagikan artikel ini
Kandungan polonium yang ditemukan, kata Bochud sangat tidak wajar karena selain sangat tinggi, juga ditemukan dalam pakaian dan benda-benda yang digunakan sehari-hari. Namun, menurut dia, analisis lebih lengkap akan membantu bila jasad Arafat bisa diperiksa kembali.

Yasser Arafat (kiri) dan Muamar Gaddagi (kanan) (1977) (wikipedia)

“Jika Suha ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada suaminya, kami memerlukan sampel — maksud saya, melalui penggalian makam dan memeriksa jasadnya untuk memberikan kami sampel yang mengandung polonium dalam jumlah tinggi guna mengetahui apakah memang dia diracun,” jelas dia.

Alexander Litvinenko saat di rumah sakit (wikipedia)

Penggunaan polonium itu untuk tujuan pembunuhan pernah digunakan dua tahun kemudian atau pada 2006. Korbannya adalah mantan agen rahasia Rusia, Alexander Litvinenko.

Hasil investigasi menunjukkan, terdapat kandungan polonium tinggi pada minuman teh yang diminum Litvinenko di sebuah hotel di London, Inggris sebelum meninggal. Jadi telah dipastikan bahwa Alexander Litvinenko positif telah meninggal akibat diracun.

Sedangkan Yaseer Arafat sendiri meninggal di rumah sakit militer Percy di Paris pada usia 75 tahun. Saat itu, kematian penerima hadiah Nobel Perdamaian itu dikabarkan meninggal karena penyakit misterius. Agen rahasia Mossad dari Israel pun dituding berada dibalik kematian itu meski sampai saat ini tidak ada pembuktian mengenai hal itu.

Presiden AS, John F Kennedy (wikipedia)

Menurut pengamat sekaligus kolumnis surat kabar the New York Times, Kevin Barnett, beberapa kasus kematian sejumlah tokoh melibatkan CIA, termasuk juga kematian karena penyakit kanker.

Contohnya lainnya yang terjadi pada Jack Ruby, tersangka perancang pembunuhan Presiden Amerika John F Kennedy.

Namun, Jack Ruby tewas dalam tahanan karena serangan kanker misterius sebelum dia mengungkap peristiwa pembunuhan yang sebenarnya.

Presiden Amerika John Fitzgerald Kennedy lahir di Brookline, Massachusetts, 29 Mei 1917, meninggal di Dallas, Texas, Amerika Serikat, 22 November 1963 pada umur 46 tahun. John F. Kennedy atau JFK adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-35.

Pada 1960, ia menjadi termuda yang dipilih menjadi Presiden Amerika Serikat dan termuda kedua setelah Theodore Roosevelt untuk jabatan presiden. Kennedy menjadi presiden setelah dilantik pada 20 Januari 1961.
Sukarno and JFK Keneddy

Sukarno and JFK Keneddy

Presiden Indonesia Sukarno sedang memeriksa barisan kehormatan di bandara New York tak lama setelah turun dari pesawat kepresidenan didampingi oleh Presiden Amerika Serikat John F Keneddy

Jabatan kepresidenan John F. Kennedy terhenti setelah terjadi pembunuhan terhadap dirinya pada 1963. Ia tewas oleh terjangan peluru saat melakukan kunjungan ke Dallas (Texas) pada 22 November 1963.

Kennedy roboh saat mobil terbuka yang membawanya melintas di kerumunan orang yang menyambut kunjungannya. Pada 25 November 1963, jenasahnya dimakamkan di Arlington, Washington, DC. Sebanyak 800.000 orang ikut berkabung di jalanan Washington.

Pembunuhan Presiden John F Kennedy adalah pembunuhan tak terungkap secara pasti, hingga kini.

jack ruby tersangka pembunuh John F Kennedy

jack ruby tersangka pembunuh John F Kennedy

Dalam beberapa tahun terakhir malah disebutkan bahwa pembunuhan presiden John F Kennedy memang direncanakan oleh CIA. Badan intelijen negara CIA, kata Barnett, juga sudah melakukan percobaan pembunuhan terhadap sejumlah pemimpin Amerika Latin yang menolak keinginan Amerika.

Amerika selalu mendefinisikan teroris adalah seseorang, kelompok atau sejenisnya yang tak sefaham dengan aturan dan tak mau di dikte oleh negara Paman Sam itu, maka disebutlah sebagai teroris!

CIA juga telah mempraktikkan pembunuhan dengan virus kanker sejak 1960-an. Jadi memang kiprah CIA sudah mendunia sejak dulu. CIA rules the world.

Pembunuhan terhadap para pemimpin “negara-negara penentang” aturan ala koboi Amerika tidak selalu sebagai acuan pihak AS dan sekutunya. Mereka banyak memiliki program, misi dan operasi untuk menghancurkan yang dianggap melawan.

Tak sedikit justru teman-teman dan pendukung Amerika dan sekutunya sendiri juga justru dibunuhnya. Selain membunuh Muamar Khadaffi yang justru sempat setuju dengan penjara politik sebelum ada penjara Guantanamo didirikan di gurun Libya, Saadam Hussein juga sempat menjadi “anak buah” Amerika dalam perang Iran – Irak. Dalam peperangan tersebut, AS justru membantu Irak dalam perang antar negara tetangga ini.

Namun akhirnya Saddam Hussein justru digulingkan dengan alasan penggunaan “senjata pembunuh massal” yang hingga detik ini tak terbukti!

Begitu pula saat perang dingin antara AS dan (dulu) Komunis Soviet. Amerika menggunakan para pejuang Taliban di Afghanistan untuk menggempur Soviet, AS menggunakan “orang dan pihak lain” agar berlumuran darah, sedangkan AS duduk manis dibelakang meja, menonton.

Namun saat perang dingin usai, Taliban justru “diburu dan dihajar” habis oleh negara koboi ini. Semua pihak yang bersebrangan namun bisa tunduk, tetap akan dihajar oleh AS disaat negara itu kembali tenang, kecuali para sekutu-sekutu lamanya.
Sukarno speech

Sukarno speech

Sukarno speech

Dulu di Indonesia, saat dipimpin oleh sang proklamator presiden Sukarno, juga sempat akan dibunuh berkali-kali.

Sukarno ingin dibunuh mulai dari pihak Belanda hingga pihak CIA Amerika, bahkan antek-antek CIA berkulit pribumi juga ikut didanai.

Rencana pembunuhan Presiden Sukarno melalui beberapa kali usaha kudeta dan pemisahan diri suatu wilayah, hingga keinginan merubah faham politik dan sejenisnya.

Indonesia diusahakan agar menjadi faham demokrasi, kebebasan, kapitalisme dan banyak faham lainnya, agar Indonesia tak utuh, alias terpisah dan tercerai-berai. Mirip banyak negara di dunia yang berhasil dipisahkan seperti Korea Utara & Korea Selatan, Jerman Barat dan Jerman Timur, Vietnam Utara dan Vietnam Selatan, Yaman Utara dan Yaman Selatan, Israel dan Palestina, India dan Pakistan serta Bangladesh dan masih banyak lainnya, semua perpecahan itu akibat pihak AS, dunia barat dan sekutunya yang menghasut rakyat negara-negara tersebut.

Pihak AS biasanya akan meluncurkan isyu hak asasi manusia (HAM) terlebih dahulu. Jika ada tokoh yang dominan, maka AS akan memboncengnya dengan mendanai, mempropagandakan dan melancarkan segala sesuatu, hingga membelanya.

Namun apa yang dilakukan tokoh yang dianggap menjunjung HAM tersebut hanyalah sebelah mata. Sebagai contoh adalah Aung San Suu Kyi. Batapa AS mengidolakannya bak pahlawan HAM membela rakyat Burma (Myanmar). Namun disisi lain tidak.

hak azazi manusia

Ini terbukti pada tahun 2012 disaat suku-suku beragama Islam dibunuh dan dibantai di sana. Aung San Suu Kyi diam, Amerika pun juga diam, media barat juga diam. Ini adalah bukti kecil namun konkrit dan ini telah tercatat sebagai sejarah yang diabaikan, tentang apa itu hak azazi manusia (HAM).

Di Indonesia, tokoh HAM Munir (Munir Said Thalib), juga dipastikan telah diberikan dana dan dukungan dari AS dan dunia barat. Ia lahir di Malang, Jawa Timur, 8 Desember 1965.

Secara pandangan netral, Munir membahayakan pihak Indonesia yang dianggap banyak melanggar HAM, walaupun itu digunakan untuk menjaga dan mempertahankan keutuhan, kedaulatan serta kestabilan negaranya.

Tapi dari konspirasi tingkat bawah, Munir tewas diracun dari pihak intelijen Indonesia saat di pesawat, ia meninggal di Jakarta jurusan ke Amsterdam pada 7 September 2004 pada umur 38 tahun. Pihak Indonesia dituduh membunuhnya agar isyu HAM tak lagi ada.
Munir Said Thalib Al-Kathiri

Munir Said Thalib Al-Kathiri

Munir Said Thalib Al-Kathiri

Namun dari konspirasi tingkat tinggi, justru Munir diracun oleh pihak AS melalui orang suruhan atau antek AS dan dunia barat.

Walaupun benar, namun akibat media dan cuci otak rakyat disuatu negara, maka isyu tingklat bawahlah yang lebih dipercaya, diracun oleh pihak Indonesia.

Mereka para awam, tak lagi dapat melihat segalanya dalam pandangan netral, pandangan yang “siapa yang mengendalikan HAM dan dunia”, sedangkan isyu tingkat atas ini, akan dicemoohkan.

Dalam “menyerang” musuh-musuhnya yang tak mau di dikte, pihak AS dan sekutunya selalu menggunakan cara yang efektif. Mulai dengan cara membunuh dengan cara membom, menembak, meracuni musuhnya, isyu untuk menggoyangkan pemerintahan melalui “antek-antek” pribumi atau oposisi dinegara tersebut, hingga isyu tentang hak azazi manusia. Padahal AS adalah justru negara yang termasuk buruk dalam masalah hak azazi manusia.

Jika cara tersebut tak mempan, maka AS akan menyusupi agen dan antek-anteknya lebih dalam lagi. Karena disetiap negara pasti ada kelompok yang menginginkan kekayaan semata, juga ada kelompok yang sakit hati terhadap pemerintahnya, rasa selalu tak puas dan sejenisnya, maka anggota intelijen AS akan mulai membuat negara tersebut untuk berselisih, membuat kerusuhan, hingga berperang di dalam negerinya sendiri alias sesama bangsa yang sama.

Jika bangsa dan warganya sendiri tak mempu membunuh pemimpinnya sendiri, maka AS akan menggunakan media dan propagandanya. Dengan memegang setiap media, AS akan dapat menghasut rakyat disuatu negara terhadap isyu-isyu politik yang berkembang.

Setelah rakyat disuatu negara berhasil di cuci otak dan diubah pola pikirnya, maka AS akan menggunakan apa yang dinamakan Operation false flag. Dan operasi tersebut dalam banyaktrack record dan sejarah, dinilai sangat mujarab.

operation false flag
Operation False Flag, atau bahasa Indonesianya kira-kira “Operasi Bendera Palsu”, merupakan sebuah operasi rahasia yang dibuat sedemikian rupa untuk menipu publik sehingga publik mengira operasi tersebut dilakukan oleh kelompok lain.

Tujuan dari operasi ini adalah justifikasi oleh pelaku operasi rahasia tersebut untuk menyerang negara lain yang telah direncanakan, yang selama ini menjadi musuh atau oposisinya.

Namun, masing-masing negara yang menjalankan operasi ini tentunya memiliki kepentingan-kepentingan yang lain meskipun tujuan umum dari operasi ini adalah SAMA.

“Jadi, jika Anda berpikir bahwa Presiden Venezuela, Hugo Chavez dan beberapa pemimpin dunia yang bersebrangan dengan AS, dan juga tokoh-tokoh yang berpihak kepada AS, serta tokoh-tokoh HAM dunia meninggal secara wajar bahkan oleh “musuh barat” dengan begitu saja, maka sepertinya Anda naif,” kata pengamat sekaligus kolumnis surat kabar the New York Times, Kevin Barnett. Demikianlah, semoga tulisan admin bermanfaat untuk pengetahuan saudara-saudara.

(indocropcircles/wikipedia/Pandasurya Wijaya/viva/suarapengusaha/berbagai sumber/berbagai forum)

Sumber :indocropcircles

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com