Perdana Menteri Inggris Henry Bannerman Pencetus Gagasan Pemecah-Belah Bangsa Arab-Muslim di Timur Tengah

Bagikan artikel ini

M Arief Pranoto, Research Associate Global Future Institute (GFI)

Berikut ini adalah pernyataan bersejarah Perdana Menteri Inggris pada 1906 yang kemudian menjadi dasar penyusunan kebijakan luar negeri Kerajaan Inggris di kawasan Timur Tengah sejak Perang Dunia I hingga sekarang.

Benih gagasan tanah air bagi Bangsa Yahudi dikemukakan Perdana Menteri (PM) Inggris, Henry Bannerman 1906-an :

“Ada sebuah bangsa (Bangsa Arab/Umat Islam) yang mengendalikan kawasan kaya akan sumber daya alam. Mereka mendominasi pada persilangan jalur perdagangan dunia. Tanah mereka adalah tempat lahirnya peradaban dan agama-agama.

Bangsa ini memiliki keyakinan, suatu bahasa, sejarah dan aspirasi sama. Tidak ada batas alam yang memisahkan mereka satu sama lainnya.

Jika suatu saat bangsa ini menyatukan diri dalam suatu negara; maka nasib dunia akan di tangan mereka dan mereka bisa memisahkan Eropa dari bagian dunia lainnya (Asia dan Afrika).

Dengan mempertimbangkan hal ini secara seksama, sebuah “organ asing” harus ditanamkan ke jantung bangsa tersebut, guna mencegah terkembangnya sayap mereka. Sehingga dapat menjerumuskan mereka dalam pertikaian tak kunjung henti. “Organ” itu juga dapat difungsikan oleh Barat untuk mendapatkan objek-objek yang diinginkan” (JW Lotz, 2010).

Maka jelaslah, bahwa ternyata Israel adalah organ pemecah yang dimaksud oleh PM Inggris beberapa dekade lalu ..

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com