“Kami telah menyaksikan perbedaan kondisi yang mendasar ketika Russophobia menjangkiti kebijakan AS terhadap Rusia,” kata Lavrov.
Lavrov menyatakan sikap AS dalam konflik Suriah dan Ukraina dan kooperasi nuklir dengan kedua negara sebagai contoh dari permusuhan Washington.
“Ini bukan hanya Russophobia yang retorikal, namun langkah agresif yang sangat merugikan kepentingan nasional kami dan memperlihatkan ancaman terhadap keamanan nasional kami,” tambahnya.
Minggu lalu, Rusia menangguhkan perjanjian sektor nuklir dan energi dengan AS karena sanksi yang diberlakukan AS terkait Ukraina dan menunda perjanjian lainnya dengan AS terkait pembuangan senjata yang mengandung plutonium.
“Perjanjian tersebut akan ditindaklanjuti ketika hubungan (kedua negara) normal, ketika tidak ada pihak yang mencoba mencampuri permasalahan internal pihak lainnya,” ucap Lavrov.
Pada Minggu lalu, Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier, menyatakan ketegangan yang menjadi-jadi antara Rusia dan AS kini “lebih berbahaya” dibanding pada saat Perang Dingin.
