Promosi Gayus, Sebuah Rajutan Asing?

Bagikan artikel ini

M Arief Pranoto, Pemerhati Masalah-Masalah Internasional dan Research Associate Global Future Institute (GFI)

Hampir lebih 50 % APBN dibiayai sektor pajak. Dan peluang untuk semakin membesarnya APBN Indonesia (mungkin) telah “dibaca” oleh asing sebagai ancaman, karena dalam suatu negara yang mapan secara ekonomi akan cenderung meninggalkan budaya dan ideologi utang ke lembaga keuangan dunia (IMF, Bank Dunia, ADB dkk).

Itulah yang dikhawatirkan. Berhentinya utang bagi Indonesia, berarti bakal berhenti pula cengkraman asing di bumi nusantara ini. Sebab peluang besarnya APBN Indonesia ada pada pajak di sektor pertambangan yang hampir seluruhnya dikuasai asing. Disini skenario “Gayus dan Pajak” bermain.

Ya, mungkin korporasi raksasa dan kapitalisme global merajut opini publik agar timbul Ke-TIDAKPERCAYA-an rakyat terhadap pemerintah, sekaligus pengalihan isu agar arus politik rakyat berputar-putar di sekitar “gontok-gontokan kekuasaan” tanpa menyentuh hal substansial bagi penguatan ekonomi negara, dan mengaburkan “kerinduan” anak bangsa terhadap Sistem dan Demokrasi Pancasila.

Kasus Gayus cuma “kutil” pada rencana besar menuju Indonesia Jaya, meraih Indonesia sebagai Mercusuar Dunia! Ayo maju, jangan mau dijebak sekedar jalan di tempat!

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com