Sigid Kusumowidagdo, Human Captal Advisor di Bank Pundi Indonesia Tbk.
Interrnational Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional telah menerbitkan proyeksi ekonomi Indonesia 2015-2019 dengan 5 indikator terpenting sebagai berikut:
1. PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (GDP GROWTH)
2015= 4.66 % (tercapai 4.7 %)
2016= 5.10 % (Target pemerintah RI 5,30 %)
2017= 5.50 %
2018= 5.80 %
2019= 6.00 %
2. INFLASI RATA_RATA HARGA KONSUMEN (AVERAGE CONSUMER PRICE INFLATION)
2015= 6.81 %
2016= 5.44 %
2017= 4.65 %
2018= 4.50 %
2019= 4.30 %
3. TENAGA KERJA YANG MENGANGGUR (UNEMPLOYMENT RATE)
2015= 5.80 %
2016= 5.60 %
2017= 5.50 %
2018= 5.50 %
2019= 5.50 %
4. NERACA BERJALAN (CURRENT ACCOUNT BALANCE)
Neraca Berjalan = jumlah net ekspor barang dan jasa, net penerimaan pimer dan net penerimaan sekunder
2015= Minus 2.24 %
2016= Minus 2.15 %
2017= Minus 2.05 %
2018= Minus 2.01 %
2019= MInus 1.86 %
5.PERSENTASE UTANG PEMERINTAH TERHADAP PDB (GENERAL GOVERNMENT GROSS DEBT)
2015 = 26.55 %
2016 = 26.71 %
2017 = 26.87 %
2018 = 26.70
2019 = 26.43 %
APA YANG BISA DISIMPULKAN:
Target pertunbuhan GDP yang dicanangkan Jokowi- JK rata-rata 7 % sangat tidak realistis. Hanya akan tumbuh rata-rata 5.43 % selama 5 tahun, lebih rendah dari pertumbuhan di era SBY rata-rata 5.62 % pada tahun 2005-2009 dan rata-rata 5,80% tahun 2010-2014.
Utang pemerintah juga melebihi ambang batas aman 24-25 % dari PDB untuk negara berkembang. Perlu pengetatan pengeluaran pemerintah. Pengangguran akan berkurang dari tahun 2015 tetapi masih bertahan cukup tinggi 5.50 % sampai 2019.
Tahun 2015 IMF, World Bank, ADB menurunkan proyeksi target pertumbuhan PDB Indonesia sedikitnya dua kali, kita harap di tahun mendatang tidak ada penurunan lagi Kita harap ada perbaikan.
CATATAN:
Update terakhir data GDP growth, Pengangguran dan Utang Pemerintah 26 Oktober 2016. Update terakhir data Inflasi dan Neraca Berjalan 28 Januari 2015.
Facebook Comments