Saatnya Indonesia Merebut Momentum Geopolitik Ketika Peperangan Besar Menyala (Entah Perang Asimetris Melalui COVID-19 Maupun Kelak Perang Militer di Laut Cina Selatan)

Bagikan artikel ini

Ketika Bung Karno (BK) didesak oleh para pemuda di Solo, “Bagaimana kita mau memerdekakan Indonesia, sedang kita tak punya militer, tidak memiliki senjata, juga tak punya uang?”

“Kita tidak butuh militer, senjata dan uang. Yang kita perlukan adalah MOMENTUM perang dunia,” jawab BK tegas.

Dan akhirnya terbukti dalam sejarah, bahwa Proklamasi Kemerdekan RI terjadi tatkala perang dunia (ke-2) berlangsung.

Itulah kecermatan berpikir visioner BK, ia mampu mengkaitkan antara konflik lokal dengan situasi (konflik) global, lalu merebut momentum serta memanfaatkan peluang secara cerdas lagi berani.

Sun Tzu mengibaratkan momentum itu seperti busur panah yang ditegangkan. Persoalan tepat atau tidak si anak panah menancap di target bidik, maka terpulang dari man behind the gun. Person di belakang sistem.

Jadi, learning point dari narasi di atas ialah:

(1) urgensi mencermati, mengelola dan merebut momentum pada setiap peristiwa yang akan dan/atau sedang terjadi, terutama di masa krisis; dan

(2) pentingnya SDM unggul dan keberanian sosok pengambil kebijakan menetapkan keputusan di masa yang tidak normal atau kritis.

Retorikanya, “Lantas, momentum apakah yang mutlak harus direbut oleh bangsa ini di tengah pandemi yang tengah melanda bumi?”

Silahkan breakdown serta analogikan dengan cermat peristiwa jelang proklamasi tatkala BK didesak oleh para pemuda, lalu kaitkan dengan kondisi di tengah pandemi.

Ya. Kemungkinan ada momentum kecil, misalnya, atau momentum sedang, maupun momentum besar.

Momentum kecil misalnya, sekali lagi — ini permisalan. Adanya kebutuhan dunia atas berbagai peralatan medis seperti APD, hazmat, masker, ventilator, hand sanitizer dan lain-lain dimana saatnya kini negara ini bangkit menjadi bangsa produsen, dan/atau negara pengekspor. Memang di satu sisi, pada skala mikro terlihat di sektor riil dan informal mulai menggeliat, banyak warga beralih profesi memanfaatkan peluang tersebut. Itu baru satu sektor, belum sektor lain. Kendati di sisi lain pula, banyak sektor riil dan informal “tergulung” protokol Covid-19;

Momentum sedang, contohnya, menggeliatnya kembali nilai kegotong-royongan warga yang kemarin rapuh diterpa nilai individualisme. Agaknya nilai gotong royong telah bangkit kembali di tengah masyarakat. Ada kekerabatan lintas suku dan ras. Solidaritas terhadap warga yang terdampak pandemi dilakukan oleh beberapa institusi (TNI-Polri, dan lain-lain) maupun orang per-orang. Hulubis kuntul baris;

Nah, terakhir adalah momentum besar. Apakah itu? Inilah yang perlu digali, di-breakdown dan dirumuskan oleh para think tank guna mengembalikan jati diri Indonesia di mata global. Jangan larut dalam mekanisme protokol Covid-19 saja.

Ya. Di tengah konflik geopolitik antara Cina Cs versus Amerika (AS) dan sekutu seusai Perang Dingin yang kian memanas hingga kini, apabila tanpa ada niat dan upaya guna merebut momentum bagi bangsa ini di tengah peperangan berpola trade war, bermodus Covid-19 dan sebentar lagi —kemungkinan— terjadi friksi terbuka secara militer di Laut Cina Selatan antara kedua adidaya dengan masing-masing aliansi, sekali lagi — tanpa niat dan upaya merebut momentum besar dimaksud justru kelak membuat posisi Indonesia semakin kritis di mata global. Misalnya apa?

Ya. Indonesia nantinya cuma dijadikan strategi pertahanan bagi negara lain terutama para pihak yang berkonflik. Ini memprìhatinkan. Jika terjadi kontinjensi situasi, misalnya, maka cenderung hanya ada dua opsi bagi Indonesia, kalau tidak menjadi wilayah penyangga (buffer zöne), atau hanya dijadikan kurusetra (war theatre) alias medan tempur para adidaya.

Wahai, bangsaku ..

Rebutlah momentum besar di depan mata sebagaimana BK doeloe merebut momentum saat Perang Dunia ke-2, lalu memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Merdeka bangsaku! Merdeka yang sebenarnya!

M Arief Pranoto, Direktur Program Studi Geopolitik dan Kawasan Global Future Institute (GFI)

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com