Seandainya Aku SBY Akan Kubongkar Siapa Philip Dorling Sebenarnya

Bagikan artikel ini

Hendrajit (Direktur Global Future Institute)

Andai aku SBY: Aku Akan memberi penjelasan kepada the Age dan SMH bahwa apa yang kalian bocorkan itu bukanlah bocoran sama sekali. Dan seharusnya kalian belajar kepada Media kita bagaimana menentukan mana rahasia klasifikasi A-1 dan A-2. Jika tidak, kalian persis ketika Bob Woodward dan Carl Bartein bongkar kasus Watergate Presiden Nixon, yang ternyata kedua wartawan hebat itu dengan mudah diperalat oleh orang orang dalam Nixon sendiri seperti Direktur CIA George Herbert Bush. Apa kalian tidak tahu bahwa Jenderal TB Silalahi mau coba coba jadi The Deep Throat, narasumber internal gedung putih yang mengarahkan kedua wartawan Washington Post tersebut kepada Woodward dan Barstein? Lagi sebagai mantan Perwira Intel, aku tahu kok siapa Philip Dorling, wartawan kalian dari The Age itu. Dari rekam jejaknya aja aku bisa tahu ada masa lalunya yang gelap dan biasanya yang kayak gitu membuktikan kalau dia sedang menjalankan misi rahasia.

Kalau kita pelajari baik baik pola dan gaya kerja Philip Dorling, jelas mencurigakan karena pola kerjanya yang seenak perutnya sendiri meski kerja kewartawanan itu sebenarnya relatif bebas dari ikatan kerja sepanjang tetap menaati dead-line. Tapi kalau kita lihat dari pola kerja si Dorling ini, kelihatan sekali kalau dia sering kerja jarak jauh, dan para bos di kantornya sama sekali tidak memberi tegoran sama sekali. Lha ini kan sama aja dengan Bob Woodward yang belakangan ketahuan dia masuk Washington Post pun gara-gara rekomendasi seorang petinggi Pentagon kepada para bos di Washington Post. Dan ternyata, seorang petinggi Pentagon tersebut adalah mentor intelijen si Woodward ini. Berarti, Woodward adalah wartawan sekaligus agen intelijen binaan Defense Intelligence Agency.

Selain itu masih ada keganjilan lain. Sebelum menjadi wartawan, Dorling sudah membocorkan dokumen-dokumen rahasia kepada media. Antara lain tentang informasi Timor Timur pada 16 September 2000, ketika Dorling bekerja untuk Brereton. Lha ini poin penting kalau kita menelusur sebagai analis intelijen, karena berarti dia punya akses ke jalur jalur intelijen dan komunitas rahasia. Pertanyaannnya, apakah mungkin jika dia semata hanya seorang wartawan biasa?

Namun tulisan Dorling yang paling menghebohkan adalah ketika dia melaporkan soal hubungan Joel Fitzgibbon [yang waktu itu menjabat menteri pertahanan Australia]dan Helen Liu [seorang pengusaha Cina]. Tulisan itu muncul di The Age, setelah Fray meninggalkan The Times Canberra dan bekerja untuk Sydney Morning Herald.

Bekerja bersama Richard Baker dan Nick McKenzie, kisah hubungan Fitzgibbon-Liu itu muncul beberapa kali di The Age. Antara lain, Dorling menulis, Fitzgibbon mematai-matai telah Departemen Pertahanan. Hasilnya pahit bagi Fitzgibbon.

Politisi dari Partai Buruh itu harus kehilangan pekerjaannya, tapi dia menuntut tiga koran di bawah bendera Grup Fairfax itu, kendati The Times Canberra tak ikut memuat laporan Dorling. Satu hal yang mungkin menarik adalah, dimuatnya laporan Dorling tentang Fitzgibbon-Liu di halaman depan Sydney Morning Herald, semakin memunculkan spekulasi tentang “hubungan” Dorling dan Fray.

Inilah yang dimaksud oleh Menteri andalan saya Menko Ekonomi Hatta Rajasa sebagai teh Ghost Story. Selama ini ada orang yang dari belakang layar menulis untuk seseorang atau hajatan seseorang. Nah Ghost Story ini, berarti ada kisah atau jalinan kisah yang disajikan kepada publik, tapi sayangnya mewakili hajatan dari seseorang atau sekelompok orang tertentu, entah itu didalam negeri kita sendiri atau luar negeri.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com