Hendrajit, Direktur Eksekutif Global Future Institute (GFI)
Sejak konflik perebutan wilayah Kashimir antara Cina dan India pada era Perang Dingin, kedua negara nampaknya akan mengulang kejadian serupa menyusul masuknya tentara India secara ilegal ke wilayah kedaulatan Cina.
Wilayah perbatasan yang diklaim kedua negara tersebut adalah Sikkim. Inilah wilayah perbatasan yang tiba-tiba dimasuki pasukan India. Sehingga pasukan Cina yang mengawal perbatasan tersebut meningkatkan kewaspadaannya.
Meskipun wilayah perbatassan tersebut sebenarnya melibatkan India, Cina dan Bhutan, namun antara Cina dan Bhutan sudah tercapai saling pengertian kerena kedua negara menghormati tradisi masing-masing. Sehingga tidak terlibat konflik perebutan wilayah alias border dispute. India-Cina lah yang krusial kalau menyangkut negara bagian Sikkim yang diklaim masuk wilayah kedaulatan India ini.
Kalau kita telisik ke belakang, konflik perbatasan macam begini ini sumber penyebabnya adalah Inggris, yang waktu itu selain menyasar India sebagai wilayah negeri jajahannya, juga menyasar beberapa wilayah perbatasan India dan Cina. Apalagi pada abad ke-19 Inggris juga bermaksud mencaplok beberapa wilayah kedaulatan Cina seperti Tibet. Nah Tibet ini, juga berada dalam perbatasan antara India dan Cina. Inggris menginvasi Tibet pada 1888. Sedangkan Sikkim yang berbatasan dengan Cina, ditetapkan sebagai bagian dari India yang berbatasan dengan Cina, ditetapkan Inggris pada 1794.
Skema Inggris untuk melestarikan Sikkim sebagai wilayah perbatasan India-Cina dilegalisasikan pada 1890 dan tetaps eperti itu sampai sekarang. Sikkim masuk yuridiksi India, adapun Doklam masuk yurikdis Cina. Dari sini nampak jelas itikad buruk Inggris untuk melestarikan konflik perbatasasn antara India dan Cina.
Menurut beberapa pakar geopolitik yang dihimpun tim rsiet Aktual, manuver militer India ini bertujuan untuk mematahkan kesepakatan Cina-Bhutan terkait Sikkim. Dengan makna lain. India sedang menciptakan situasi konflik perbatasan baru di Asia Selatan. Tujuan strategisnya, menjadikan India sebagai satu-satunya negara yang menghegemoni kawasan Asia Selatan.
Maka ketika tiba-tiba India menerabas wilayah perbatasan yang masuk yuridiksi Cina dengan alasan melindungi warga Bhutan, maka jelaslah bahwa India sedang mengadu-domba Cina dan Bhutan. Sehingga kesepakatan kedua negara terkait Sikkim sebagai perbatasan India-Cina, buyar. Sehingga Bhutan pun dilibatkan dalam pertikaian perbatasan selain India dan Cina.
Ketika Doklam yang selama ini masuk teritori Cina dan sekarang mulai diobok-obok, maka manuver India harus dibaca sebagai bagian integral dari skema british geopolitics untuk menguasai Asia Selatan. Dan India, dimainkan sebagai pasukan garis depan untuk menggempur Cina.
Dengan kata lain India diplot sebagai perpanjangan tangan kepentingan Inggris untuk melakukan aksi destabilisasi terhadap Cina di kawasan Asia Selatan.