Surga (Swarga) Atau Kesenangan

Bagikan artikel ini

Ghuzilla Humeid, Network Associate Global Future Institute

Surga atau kesenangan atau kemulyaan

Diceritakan bahwa didalamnya surga itu ternyata ada 4 (empat) jalan masuk atau pintu-pintu, namun saya tidak menceritakan tentang surga akherat karena itu menjadi wewenang Tuhan saya, tapi hanya menguraikan saja makna surga untuk kebaikan kita di dunia ini, baik untuk diri sendiri, keluarga, yayasan, kelompok, organisasi maupun dalam skala besar untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia yang urainya seperti di bawah ini:

1. Baabus Sholah

Yang artinya pelaksanaan/progress/aplikasi

Dalam artian secara kasab baik melalui laku sholat itu sendiri (artian mutlak) ataupun melalui sarana bekerja agar menghasilkan Do It (duit).

Tersiratnya bermakna Tiada kesenangan yang dapat kamu raih tanpa disertai dengan kerja alias mustahil.

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” QS Al ‘Ankabuut: 45

Maka terang benderanglah disini, bahwa kalau kita sholat maka diri kita (pribadi, kelompok, organisasi maupun bangsa) terhindar dari sifat/perbuatan KEJI dan Mungkar.

Tahukan kamu apa saja perbuatan KEJI itu?

Fasik atau Keji

Fasik itu hukum dunia. Bila menginginkan kehidupan dunia yang aman, damai dan tentram, maka hukum fasik mesti ditegakkan. Maksudnya ialah, agar fasik sebagai perbuatan keji berangsur musnah dan tidak berkembang di muka bumi ini. Ia dianggap fasik ketika seseorang itu mengerjakan hal-hal:

1. Berzinah,

2. Mencuri,

3. Sombong (cuma bisa omong tak bisa menjalankan),

4. Mabuk,

5. Berjudi /mengadu nasib,

6. Syirik,

7. Durhaka/abstrak,

8. Menipu (ada pihak yang dirugikan),

9. Tak ikhlas,

10. Membunuh sesama iman (corps),

11. Memakan harta anak yatim,

12. Miskin,

13. Fitnah (hasut, iri dan dengki)

Fasik akan membuat amal seseorang menjadi gugur atau hangus tak tersisa.

Musibah atau halangan ada 4 yaitu:

1. Azab/karena Allah

2. Karena orang tua (durhaka, dikutuk dsb)

3. Karena diri sendiri

4. Karena ruh

Orang Tak Perlu Dikumpuli

Dalam kehidupan terdapat orang-orang yang tidak perlu dikumpuli, oleh karena kurang bermanfaat:

1. Banyak bersumpah,

2. Senang melamun, berangan-angan/terjerat ilusi,

3. Tak pandai bersyukur.

Otomatis kalau kita sudah masuk dalam bagian perbuatan KEJI maka lambat laun Kemungkaran akan timbul dalam diri kita yang otomatis bakal menjauhkan diri kita dari kemulyaan.

2. Baabul Ruhyah (Royyan)

Yang artinya Pintu atau jalan lewat bangsanya ruh

Dalam artian bisa lewat hadiah disaat kita berhasil mendapatkan Lailatul Qadr.

Hadiahnya bisa berupa burung, ikan, dst yang sifat-sifatnya tidak seperti hewan pada umumnya.

Dalam skala besar bermakna bahwa apabila kita menghendaki kelancaran dalam bekerja atau melakukan sesuatu usaha maka jangan segan-segan untuk melaksanakan sebuah pengorbanan yang IKHLAS, bukan untuk berhala-berhala tapi untuk mendapatkan RIDHLA’-NYA.

Tahukah kau sodara?

Bahwasanya lelaku berkorban itu merupakan ritual kuno yang diterima oleh anak cucu Adam sebelum perintah-perintah lainnya turun ke bumi termasuk perintah sholat, zakat, puasa, dst. Itulah perintah berkurban yang pertama kali dipersembahkan oleh kisah Kobil dan Habil, namun dalam perjalanannya banyak yang salah jalan atau salah niat dan bukan untuk mendapatkan Ridhla’-Nya.

“Dan mereka memperuntukkan bagi Allah satu bahagian dari tanaman dan ternak yang telah diciptakan Allah, lalu mereka berkata sesuai dengan persangkaan mereka: “Ini untuk Allah dan ini untuk berhala-berhala kami”. Maka saji-sajian yang diperuntukkan bagi berhala-berhala mereka tidak sampai kepada Allah; dan saji-sajian yang diperuntukkan bagi Allah, maka sajian itu sampai kepada berhala-berhala mereka. Amat buruklah ketetapan mereka itu” QS Al An Aam : 136.

Dari untaian surat Al An’aam di atas maka jelaslah bahwa kurban yang kita persembahkan hanya untuk Tuhan dengan untuk berhala-berhala akan terasa beda-beda tipis yang kesemuanya berujung pada benar tidaknya niat kita, bersih tidaknya sumber keuangan yang kita pakai untuk berkurban, dst.

3. Baabus Shodaqah

Yang artinya meluruskan

Dalam artian Bilamana kita ingin berhasil dalam sesuatu usaha maka sempatkanlah dengan jalan bersedekah kepada si fulan yang mau kita mintai pendapatnya, pikirannya, bantuannya, dst. Minimal harus berwujud, entah itu kita berikan bakso, batu, dst. Tidak boleh hanya sekedar omongan belaka.

Fungsi dari shodaqoh ini yaitu untuk melancarkan niat atau usaha atau pekerjaan yang akan kita laksanakan.

Haram hukumnya bila kita meniatkan sesuatu pekerjaan usaha, bantuan, dst tapi dengan tatacara yang haram (perbuatannya) antara lain dengan jalan korupsi.

Inilah yang membedakan antara korupsi dengan shodaqoh yang sudah jelas diperintahkan dalam kitab suci Al Qur’an.

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu dan lebih bersih; jika kamu tiada memperoleh (yang akan disedekahkan) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” QS 58 : 12.

4. Baabul Jihad

Yang artinya dengan jalan bersemangat

Dalam artian jika kita menghendaki hasil yang memuaskan atau menyenangkan hati kita maka usahakan apa yang kamu lakukan itu harus ALL OUT alias dilakukan secara maksimal, kehati-hatian dan crosscheck agar apa-apa yang dikerjakan itu sudah sesuai SOP (Standar Operation) atau Juklak yang ada.

Intinya agar kita tidak salah melangkah (Zina) yang berakibat bimbang sana-sini.

Dalam skala lebih lanjut ternyata jihad terbesar adalah jihad melawan hawa nafsu sendiri, bukan jihad ikut mengebom keramaian atas nama kesewenang-wenangan, bukan itu.

Segala daya upaya yang diniatkan tulus untuk Allah dalam meraih kesenangan dunia ini yang mendapatkan Ridhla’-Nya maka sudah tentu itulah jihad atau semangat yang benar yang sesuai dengan kaidah Tuhan (bahasa arabnya Mir-Rob Bihiim) dan bukan sekehendak hatinya atau sak maunya dewe atau sak udele dewe.

Jihad yang utama adalah jihad yang seperti diperintahkan oleh Allah SWT seperti dalam kisah ummatnya Nabi Musa AS.

“Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertobatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan BUNUHLAH DIRIMU. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima tobatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang” QS Albaqarah: 54

Makna Bunuhlah Dirimu ini adalah membunuh kekafiran yang ada dalam diri kita.

Dalam artian mutlak makna kafir adalah Tidak Percaya Tuhan.

Dalam arti khusus makna kafir adalah Tidak Percaya DIRI.

Tahukan kamu hai sodara apa akibatnya kalau kita, kelompok, organisasi, partai, maupun bangsa yang tidak percaya diri? akibatnya bisa fatal.

Bakal terombang-ambing oleh arus hegemoni global atau kehidupan. Tak punya jatidiri atau identitas bangsa.

Kasihan ya pak? kasihan ya bu?

Salam

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com