Trump dan Mimpi Abad Ini

Bagikan artikel ini

Seperti kita tuliskan bahwa kunjungan Donald Trump ke tiga negara Arab, Qatar, UEA, dan Saudi Arabia adalah akal-akalan mereka untuk mengulur waktu dari posisi kalah di Timur Tengah.

Pertama bahwa perang Israel atas Hammas di Gaza yang memasuki tahun kedua ini didanai dan disuplai oleh industri persenjataan AS yang menguntungkan. Trump tidak akan membuang peninggalan Biden dengan semangat perdamaian di Palestina.

Kedua, ia menyadari bahwa ia salah mengkalkulasi keterlibatan AS membantu Israel dengan melancarkan serangan kepada Yaman. Yaman bukanlah lawan yang mudah ditaklukkan secara langsung.

Dua armada kapal induk nuklirnya cuma menjadi hiburan saja bagi orang Yaman. Israel tetap dibom, dan Yaman masih mengontrol Bab El Mandab yang membuat perniagaan Israel bangkrut. Ia membutuhkan cara lain untuk mengalahkan Yaman.

Ketiga, keterbukaan Cina untuk melibatkan dirinya sebagai pembela Palestina dan inisiator perdamaian Arab Saudi-Iran merupakan ancaman bagi eksistensi AS di Timur Tengah.

Keempat bahwa Trump menyadari bila perang membela Israel adalah bisnis yang mahal. Ia ingin beban ini diletakkan di punggung Saudi, UEA, dan Qatar dengan seolah-olah menjadi “pembeli” arsenal militer AS.

Trump pernah melakukan ini pada 2017-2019 di era pertamanya dengan memaksa Saudi membayar 310 Milyar Dollar untuk senjata atau tetap menghadapi sanksi Kongres karena terlibat Peristiwa 911.

Pada kunjungannya minggu ini, ia mengumumkan lagi sukses pembelian 145 Milyar Dollar kepada Arab Saudi.

Kelima, Trump mesti melemahkan Yemen terlebih dahulu dengan memulai apa yang sepuluh tahun lalu pernah dilakukan dengan mengggunakan tangan koalisi Saudi yaitu Operasi Badai Gurun dan Operasi Mengembalikan Harapan.

Yang terdiri antara lain dari Mesir, Sudan, Jordan, UEA, Qatar, Bahrain, Somalia, Eritea dan tentu saja NATO.

Ia melihat bagaimana Turki, Qatar dan Saudi membantu Jounali menumbangkan Bashir Assad di Suriah yang melemahkan perlawan Hammas, Hezbollah dan mengurangi pengaruh Rusia serta Iran. Ini ingin dilakukannya terhadap Yaman dan kelak Iran.

Kelima, Trump mesti akan memaksakan konflik kembali Arab dengan Yaman dengan tentu saja Saudi, UEA, Qatar dan Bahrain yang menyediakan uang untuk membeli persenjataan.

bersambung.

Andi Hakim, Pemerhati Politik Internasional

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com