Usai jalankan misi perdamaian dunia bersama Maritime Task Force/United Nations Interim Force In Lebanon (MTF/UNIFIL) di bawah bendera PBB, KRI Sultan Hasanuddin-366 kembali ke tanah air. Sebelumnya, KRI Sultan Hasanuddin-366 singgah di Port Said, Mesir, Sabtu (15/12).
Saat berada di Port Said, terlihat semua awak kapal dalam keadaan prima dan seluruh material kapal dalam kondisi yang baik dan lengkap.
Selanjutnya, KRI Sultan Hasanuddin akan menempuh rute menuju Jeddah, Salalah, Colombo, Belawan, Jakarta, dan berakhir di Surabaya. Perjalanan tersebut akan ditempuh kira-kira selama satu bulan.
Wakil Kepala Perwakilan RI di Mesir Teuku Darmawan saat menyambut kapal tersebut menyatakan rasa bangga atas peran KRI beserta awak kapalnya yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia.
“Kami bangga atas peran KRI dan awak kapal dalam menjalankan amanat UUD 45 dan turut aktif menciptakan perdamaian dunia,” tutur Teuku Darmawan kepada para awak KRI di bawah komando Letkol Laut (P) Dato Rusman.
Hal senada juga diungkapkan Atase Pertahanan RI Cairo Kol. Mar. Ipung Purwadi yang hadir mendampingi Teuku. Ditekankan kesempatan selama penugasan di pusat berbagai konflik dunia hendaknya menjadi sarana untuk belajar dan meningkatkan kapasitas diri.
KRI Sultan Hasanuddin-366 merupakan satu dari empat kapal jenis Sigma yang dibeli Pemerintah Indonesia pada tahun 2007 dari Belanda.
Dalam mengemban misi sebagai sebagai Satgas Kontingen Garuda XXIII-D MTF UNIFIL yang berlangsung dari bulan Juni-12 Desember 2012, kapal ini diawaki 105 orang.
Selama penugasan tersebut, KRI Sultan Hasanuddin-366 telah menerima penghargaan dari angkatan bersenjata Lebanon (LAF-Navy) dan Certificate of Appreciation dari MTF Commander. Penghargaan juga diperoleh dari PBB berupa Certificate of Appreciation dan.
Selain itu, KRI Sultan Hasanuddin-366 juga mendapatkan penilaian Outstanding Performance dari MTF Commander atas dedikasi dan kontribusinya dalam turut mewujudkan Mandat PBB 1701 dan 2604. (sumber: KBRI Kairo/ed. Yo2k)