Mendagri: Negara Tetangga Maunya Menang Sendiri

Bagikan artikel ini

Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo berpendapat bahwa wilayah perbatasan merupakan cerminan wajah Indonesia. Hal tersebut disampaikan Tjahjo dalam kunjungan kerjanya meninjau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Entikong, Kabupaten Sanggau, Minggu (16/10/2016).

Oleh karena itu, Tjahyo menegaskan bahwa Indonesia harus berani dan tegas, sehingga negara tetangga tidak seenaknya dan mau menang sendiri.

“Saya minta kepada CIQS kita, Pamtas, polisi, dan Bea Cukai harus tegas dengan negara tetangga karena negara tetangga kita ini maunya menang sendiri dan enak sendiri, kerena punya banyak kepentingan di sini,” ujar Tjahyo, Minggu (16/10/2016).

Tjahyo menambahkan, pembenahan PLBN di Entikong yang masih menyisakan masalah tentang pembebasan lahan harus segera diselesaikan. Menurut rencana, PLBN beroperasi akhir Desember tahun 2016 ini.

“Masalah pembebasan lahan harus segera diselesaikan, dan pada akhir Desember tahun ini PLBN harus sudah segera beroperasi. Dalam pembebasan lahan harus ganti untung, bukan lagi ganti rugi. Infrastruktur dibenahi, komunikasi informasi dibikin lancar, CIQS bersama TNI dan Polri terpadu di sini, semuanya paling lambat Januari 2017 nanti sudah bisa diresmikan Bapak Presiden,” tegasnya.

Untuk kekurangan PLBN ini pelan-pelan akan dibenahi, mulai dari sarana prasarana pendukung, sumber daya pegawai yang bertugas di perbatasan hingga Imigrasi dan Bea Cukai.

Selain itu Mendagri minta pemerintah bisa memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat dan tidak ada pungutan liar.

“Arus keluar masuk harus ketat, tapi tidak mempersulit dan aman untuk masyarakat,” katanya.

Gubernur Kalbar Cornelis meminta masyarakat perbatasan agar tidak hanya menjadi penonton, tetapi menjadi pelaku ekonomi dan menjadi tuan di tanah perbatasan.

Kabupaten Sanggau, menurut Cornelis, berpotensi menjadi daerah swasembada pangan karena memiliki lahan cetak sawah yang terbesar di Kalbar.

“Karena kalau sudah dibuka kran ekspor impor potensi alam perbatasan seperti beras, lada, ubi, rotan, dan hasil alam lainnya bisa diekspor ke negara tetangga,” ujarnya.

“Warga perbatasan supaya mempersiapkan diri agar tidak hanya jadi penonton, tapi harus jadi pelaku ekonomi di tanah sendiri dengan manfaatkan potensi ekonomi di perbatasan serta peluang perdagangan dan bangun kawasan berikat,” jelas Cornelis.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com