Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyerukan rezim Zionis Israel untuk bergabung dengan Konvensi Senjata Kimia (CWC).
Hal itu disampaikan Ban dalam pidatonya di Konferensi CWC di Den Haag, Belanda pada Senin (8/4).
Dalam pidatonya, Ban mendesak rezim Zionis dan tujuh negara yang masih tersisa untuk menandatangani perjanjian pengawasan senjata pemusnah massal dan menghancurkan semua senjata kimianya.
Negara-negara itu adalah Angola, Mesir, Myanmar, Korea Utara, Somalia, Sudan Selatan dan Suriah.
Israel adalah satu-satunya pemilik senjata nuklir di Timur Tengah, bahkan dilaporkan memiliki 200-400 hulu ledak nuklir. Namun Tel Aviv menolak semua kesepakatan peraturan nuklir internasional khususnya Traktat Non-Proliferasi Nuklir ( NPT) dan tidak mengizinkan tim inspeksi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memeriksa fasilitas-fasilitas nuklirnya.
Konvensi Senjata Kimia (CWC) disepakati pada tanggal 3 September 1992 pasca 20 tahun perundingan, dan Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) didirikan di Den Haag, Belanda pada tahun 1997 dengan tujuan melaksanakan isi konvensi tersebut. Hingga kini 188 negara menjadi anggota CWC. (TGR/IRIB Indonesia)
