Komentar pembaca terkait TOR Seminar GFI tentang Indo-Pasifik Oktober 2019.
Direktur Eksekutif GFI, Hendrajit, dalam ”Terms of Reference (TOR) Seminar Terbatas GFI Tentang Indo-Pasifik Oktober 2019” menyatakan bahwa seminar terbatas GFI tentang Indo-Pasifik Oktober 2019 rencananya akan melibatkan unsur Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, Komisi I DPR-RI bidang Luar Negeri, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Lembaga Think-Tank bidang hubungan internasional, dan Perguruan Tinggi.
Jika nantinya unsur-unsur di atas hadir dan masing-masing unsur mengemukakan pandangannya tentang gagassan Indo-Pasifik yang digulirkan pertama kali oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Perdana Menteri India Narendra Modi, yang kemudian disusul oleh Presiden Donald Trump pada 2017, seminar terbatas GFI ini tentunya akan menghidupkan diskursus tentang Indo-Pasifik dan konflik global yang saat ini semakin menajam antara Amerika Serikat versus Cina. Seraya menumbuhkan dan meningkatkan minat berbagai kalangan peminat masalah internasional dan politik luar nigari, terhadap kajian-kajian seputar kawasan Asia-Pasifik.
Diskursus—yaitu bagaimana kita memikirkan sesuatu dan bagaimana kita mengkomunikasikan itu kepada pihak lain—akan memungkinkan timbulnya berbagai ide-ide baru sebagai solusi pemecahan konflik antar negara-negara adikuasa di kawasan Asia-Pasifik, dan Asia Tenggara pada khususnya. Dalam konteks diskursus tentang Indo-Pasifik, seminar terbatas GFI ini tentunya diharapkan akan menjadi ajang saling berbagi dan menyerap ide-ide pemecahan berbagai masalah regional terkait Indo-Pasifik.
Saya berharap, melalui seminar terbatas tersebut masing-masing unsur dapat mengemukakan pandangannya tentang masa depan Indo-Pasifik dan dilanjutkan dengan serangkaian diskusi yang lebih mendalam. Saya juga berharap seminar tersebut dapat memantik seminar atau kegiatan-kegiatan akademik lain dengan topik serupa di berbagai tempat.
Imam Nawawi, mahasiswa jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Satya Negara Indonesia