Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), Sarana Terselubung AS Galang Persekutuan Militer di Asia-Pasifik

Bagikan artikel ini

Roslan Samad (Vino), alumnus Universitas Muhammadiah Maluku Utara.

Mengulas artikel Hendrajit yang berjudul:

Konsepsi Indo-Pasifik, Cara Pandang Geopolitik AS Melihat Asia

Kebijakan strategis Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden Lewat Kerangka Kerjasama Ekonomi Indo- Pasific atau Indo- Pacific Economic Framework (IPEF), misi utamanya adalah untuk menarik Indonesia masuk dalam koridor kerjasama ekonomi yang masuk dalam orbit pengaruh strategi global AS. Inilah yang jadi dasar utama untuk melancarkan konfrontasi terbuka terhadap Cina.

Selain itu, unsur yang tak kalah penting dari Grand Strategy Indo-Pacific AS adalah mengajak dua  dua kekuatan militer yang cukup kuat dari Asia Timur yaitu Korea Selatan dan Jepang.

Inilah misi sesungguhnya Presiden Joe Biden berhasil di balik skema kerjasama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yaitu menggalang persekutuan militer untuk menghadang Cina. Maka itu setidaknya ada tujuh negara ASEAN (Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam dan Brunei Darussalam) yang sedang dipersuasi oleh AS, Australia, Jepang dan India, untuk bergabung bersama-sama membendung pengaruh Cina di Asia Pasifik.

Maka tak disangsikan lagi bahwa tujuan pokok dari terbentuknya organisasi IPEF baru-baru ini adalah untuk membendung meluasnya pengaruh Cina maupun potensi ancamannya ke depan.  Kerangka-Ekonomi Indo Pasific atau IPEF sebagai kerjassama regional punya ruang lingkup terdiri empat bidang kerja sama  yaitu: penataan kembali rantai produksi, energi terbarukan, perdagangan dan pemberantasan korupsi. Namun empat lingkup kerjasama yang berada dalam naungan IPEF  agenda strategisnya adalah untuk membendung Cina dengan mengenakan pembatasan pertukaran barang, ide dan jasa, terutama pertukaran teknologi atau transfer of technology.

Sebagian besar pakar perdagangan dan politik internasional Korea Selatan merasa khawatir bahwa hal itu akan membawa bencana bagi Korea Selatan akibat kemungkinan aksi pembalasan dari pihak Cina.

Korea Selatan kiranya beralasan untuk khawatir mengingat upaya AS dan negara-negara yang tergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang semakin gencar membentuk persekutuan pertahanan empat negara (QUAD) yang terdiri AS, Australia, Jepang dan India. Maupun persekutuan tiga negara (AUKUS) yang terdiri AS, Australia dan Inggris. Bahkan belakangan yang juga perlu dicermati secara lebih intens, adanya aliansi Jepang dan Korea Selatan yang diprakarsai oleh AS.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com