Rusman, Peneliti Global Future Institute (GFI)
Meluasnya pemberitaan di berbagai media massa cetak, elektronik, online termasuk sosial media yang menyebutkan bahwa Prof. Subur Budi Santoso “dijemput”, “diculik” oleh staf BIN sehingga gagal menjadi pembicara pada diskusi publik yang diselenggarakan Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) pimpinan Anas Urbaningrum dibantah keras oleh Kepala BIN, Marciano Norman (19/10/2013) malam di Kompleks Perkatoran BIN, Pejaten, Jakarta Selatan.
“Melalui jumpa pers ini, saya selaku Kepala BIN menegaskan bahwa tidak benar berita yang menyebutkan Prof. Subur Budi Santoso “dijemput” oleh staf BIN, bahkan di sosial media dibuat berita dengan kata-kata “diculik” ,”ujarnya seraya menambahkan tidak ada kepentingan BIN untuk bertemu dengan Prof. Subur Budi Santoso, bahkan tidak ada agenda acara kegiatan Kepala BIN pada Jum’at kemarin untuk bertemu dengan Prof. Subur Budi Santoso.
Menurut Marciano Norman, Prof. Subur Budi Santoso adalah tokoh yang sangat dihormatinya dan tokoh yang cukup terkenal. “Sebelum acara jumpa pers ini, saya barusan berbicara via telepon dengan Prof. Subur Budi Santoso, dimana beliau menyatakan posisinya sedang berada di Pontianak, Kalimantan Barat untuk acara internal Partai Demokrat dan beliau sangat menyesalkan dengan adanya pemberitaan yang merugikan BIN,” tambah purnawirawan Jenderal berbintang tiga ini dengan mempersilahkan kalangan jurnalis untuk menelpon Prof. Subur Budi Santoso.
Marciano Norman menegaskan, sejak dikeluarkannya UU No 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara, dirinya selaku Kepala BIN selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme BIN sesuai dengan UU tersebut serta memiliki komitmen yang kuat untuk tidak menyalahgunakan UU tersebut.
“Oleh karena itu, selaku Kepala BIN, saya menyesalkan pernyataan dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dengan menyebarkan berita Prof. Subur Budi Santoso “dijemput” staf BIN,” tambahnya seraya menegaskan pihaknya apabila dimungkinkan akan melaporkan pihak-pihak yang mencemarkan nama baik BIN melalui Polisi atau menempuh jalur hukum.
Terus terang, ujar Marciano, pihaknya kecewa dengan pihak yang menyatakan atau menyebarluaskan berita “penculikan” atau “penjemputan” tersebut, karena pihak tersebut mencerminkan pandangan yang keliru terhadap BIN. “Jangan bersembunyi dan bertanggung jawablah,” tegas Marciano Norman, seraya menginformasikan bahwa Presiden telah menelpon dirinya secara langsung untuk mempertanyakan kebenaran berita tersebut.